Angka Rp 1,6 triliun setara dengan anggaran penyaluran BST empat tahap dari Januari hingga April 2021.
Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Pemprov DKI untuk lebih rasional dalam penggunaan anggaran di tengah situasi sulit seperti sekarang.
"Pertimbangannya untuk kemanusiaan, menjaga stabilitas ekonomi, menjaga stabilitas kesehatan masyarakat Ibu Kota," tegasnya.
Di tengah berbagai masukan untuk menggunakan dana Formula E sebagai dana penanganan pandemi, Pemprov DKI tetap ngotot untuk menyelenggarakan ajang balap listrik tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan sinyal bahwa penyelenggaraan Formula E akan terus berjalan.
"Harapan kami (ajang balap Formula E) di tahun 2022 bisa dilaksanakan," kata Riza, Kamis (15/7/2021) malam.
Baca juga: Sejumlah Nakes Undur Diri dari Pekerjaan karena Beban Kerja Berat dan Insentif Tertahan
Rencana penyelenggaran balap mobil listrik itu, kata Riza, dilimpahkan ke PT Jakarta Propertindo. Perusahaan itu yang mengatur Jakarta bisa mendapat tempat dalam jadwal penyelenggaraan Formula E 2022 nanti.
Riza menegaskan, Formula E yang menelan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI senilai Rp 1,6 triliun itu harus tetap terselenggara.
"Ya tentu (tidak akan batal), harapan kami program yang sudah dicanangkan, dijadwalkan, diagendakan tidak batal dan dapat dilaksanakan sebaik mungkin," kata dia.
Padahal, tidak ada jaminan bahwa ajang balap tersebut akan terselenggara di Jakarta tahun depan.
Nama Jakarta tidak ada dalam jadwal sementara ajang balap Formula E 2022 yang telah dikeluarkan pihak penyelenggara Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E.
Baca juga: Hampir Dua Pekan PPKM Darurat, Pemprov DKI Didesak Percepat Penyaluran Bansos Tunai
Project Director Sportainment PT Jakpro M Maulana mengatakan, hingga saat ini Pemprov DKI masih berkomunikasi dengan pihak penyelenggara agar Formula E bisa tetap hadir di Jakarta.
"Jadwal Formula E yang ada sekarang masih provisional, yang artinya masih sementara. Semua pihak masih melakukan koordinasi untuk mendapatkan yang terbaik," kata Maulana.
Ketidakpastian penyelenggaraan Formula E itu juga ditambah dengan belum adanya sirkuit. Sebelumnya sirkuit direncanakan dibangun di Monas tetapi kemudian dibatalkan. Hingga saat ini, penentuan lokasi sirkuit balap untuk adu cepat mobil listrik itu belum ditentukan.
"Masih dalam pembahasan, di manapun sirkuitnya nanti, semoga akan menjadi cermin terbaik untuk kota Jakarta dan Indonesia ke dunia internasional," tutur Maulana, Jumat ini.
(Kompas.com: Singgih Wiryono, Ira Gita Natalia Sembiring/ Kompas.id: Stefanus Ato)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.