Pasien yang memiliki penyakit lain dan membutuhkan oksigen juga dapat mengisi ulang tabung mereka di lokasi itu.
"Posko ini untuk dua golongan ya. Satu, untuk pasien Covid-19 yang isoman. Dua, untuk pasien non-covid yang membutuhkan oksigen," ucap dia.
Prosedur pengisiannya pun sangat mudah. Warga hanya perlu datang ke posko itu sembari membawa tabung maksimal berukuran 2 meter kubik dan fotokopi KTP untuk keperluan administrasi.
Khusus bagi pasien Covid-19, mereka wajib untuk menyertakan hasil tes reaktif antigen atau positif PCR.
Saat mendatangi posko, pihaknya akan memberikan nomor antrean kepada warga.
Masyarakat diperkenankan untuk menunggu tabungnya diisi ulang atau meninggalkan lokasi dan mengambil tabung saat telah terisi.
Sebelum pukul 17.00 WIB, tabung yang telah diisi ulang dapat diambil kembali oleh pemilik masing-masing.
"Boleh pergi lalu kembali lagi. Tapi, kalau ada yang mungkin rumahnya jauh, ya diizinkan untuk menunggu di luar kantor. Karena harus jaga jarak juga kan ya," urai Agus.
Hari pertama posko itu didirikan pada Senin (12/7/2021), lanjut dia, warga yang mengisi ulang tergolong sangat sedikit.
Namun, semakin berjalannya hari, keberadaan posko isi ulang tabung oksigen gratis itu semakin banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Agus mengaku, banyak warga yang mengisi ulang di lokasi itu merasa bersyukur.
Dia mengungkapkan, ada salah satu pengisi oksigen yang sudah mencari toko isi ulang hingga Serpong di Tangerang Selatan; Cimone di Kota Tangerang, dan lokasi lain, tapi selalu kehabisan stok.
Saat pengisi oksigen itu mengetahui posko yang dibuka oleh Agus, dia langsung mengunjungi lokasi tersebut dan berhasil mendapatkan stok.
"Dia luar biasa, keliling nyari oksigen ke mana-mana. Tapi ya beruntungnya dia kebantu di momen ini," ungkap Agus.
Selain mendapat reaksi positif dari pengisi ulang, banyak warga setempat yang turut memberikan reaksi serupa.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.