"Dia sesak napas. Kami bawa ke RS, semua penuh, terpaksa isoman. Bahkan tabung oksigen aja kami gantian. Cuma kalau slang ventilator ada masing-masing," kata Asit menceritakan.
"Kami pinjam (tabung oksigen) ke puskesmas juga nggak ada," lanjutnya.
Namun, kondisi Siti kini berangsur membaik.
"Alhamdulillah, sudah mendingan tapi masih dalam pengawasan tim satgas," terang Asit.
Baca juga: Patungan Rakyat Bahu-membahu Selamatkan Nyawa Warga Miskin Kota yang Makin Terpinggirkan
Asit mengatakan, pihaknya memberikan makanan gratis tiga kali sehari bagi warga RW 005 yang isoman di rumah.
Biaya makan itu swadaya masyarakat. Sebab, bantuan makanan dari Dinas Sosial tak rutin.
"Sampai sekarang baru bantuan dari Dinsos aja, itupun harus waiting list. Tiga hari lalu dapat bantuan dari Dinsos," kata Asit.
Asit mengatakan, kini ada 12 warga RW 005 yang menjalani isoman di kediaman masing-masing.
Ia berharap, bantuan makanan, obat-obatan, vitamin hingga fasilitas kesehatan mengalir ke warga-warga yang sedang isoman.
"Kami kesulitan. Kami dapat dari puskesmas itu cuma kadang-kadang dan tertentu saja, tidak semua yang isoman dapat vitamin," kata Asit.
"Kami alternatif kadang-kadang pakai air kelapa," lanjutnya.
Asit berharap, Pemprov DKI bisa mencari tempat alternatif untuk warga isoman yang tinggal di kawasan kumuh, misalnya dengan memfungsikan gedung-gedung sekolah yang saat ini belum digunakan.
"Akibat dampak PPKM darurat sekarang ini, masyarakat di kawasan RW kumuh sangat-sangat membutuhkan bantuan sembako untuk mereka bertahan hidup," kata Asit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.