Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihantam Pandemi, Dana Belanja Tak Terduga Pemkot Depok Tinggal Rp 15 Miliar

Kompas.com - 17/07/2021, 17:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Dana belanja tak terduga (BTT) yang digunakan Pemerintah Kota Depok semakin tipis setelah dihantam pandemi selama 1,5 tahun terakhir.

Mengutip Warta Kota, selama ini, Pemkot Depok telah menggelontorkan Rp 100 miliar untuk BTT guna menangani Covid-19.

"Sekarang ini sisa BTT tersebut tinggal Rp 15 miliar. Tentu ini enggak akan cukup untuk ke depannya karena saat ini Covid-19 masih terus terjadi," kata Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, dikutip Warta Kota pada Sabtu (1./7/2021).

Pada APBD 2021, kebutuhan dana penanganan pandemi Covid-19 di Depok memang tak lagi hanya mengandalkan BTT.

Sejak awal sudah dimasukkan ke dalam anggaran SKPD. Namun, tetap saja, kebutuhan anggaran masih tinggi.

Baca juga: Dikritik Netizen, Wakil Wali Kota Depok Batal Rilis Lagu Berjudul Oh, Arofah

Sejauh ini, kebutuhan anggaran paling banyak pada perawatan pasien Covid-19.

Ia berujar, untuk kebutuhan perawatan pasien Covid-19 gejala ringan saja yang dilakukan di lokasi isolasi khusus di UI, pihaknya telah mengucurkan dana hingga Rp 5 miliar.

"Ya untuk kebutuhan perawatan, makan pasien, obat, dan lainnya, all in. Itu saja sudah Rp 5,2 miliar, belum lagi yang di rumah sakit, untuk SDM, oksigen, dan lainnya tentu banyak sekali anggaran yang dibutuhkan. Sementara kita tidak tahu (Covid-19) ini (berakhir) sampai kapan," tutur Imam.

Guna menambah pundi-pundi BTT, Imam menyebut bahwa pihaknya berencana kembali melakukan refocusing atau pengalihan anggaran.

Anggaran yang akan disunat, utamanya, adalah anggaran untuk pembangunan fisik.

"Kalau yang sampai dengan bulan ini ada proyek yang belum dilelang, maka akan kita hentikan sementara anggarannya dan dialihkan untuk BTT. Target (refocusing) memang ada di Dinas PUPR dan Disrumkim," kata Imam.

Baca juga: Depok Berharap Kemenkes Bantu Alih Fungsi Pusdiklat Kemendikbud untuk Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Mengenai proyek mana saja yang sekiranya bisa ditahan pembangunannya, Imam mengambil contoh revitalisasi trotoar sepanjang Jalan Margonda Raya.

"Ini misal ya, pembangunan trotoar Margonda. Kalau memang belum ada proses lelang, maka akan kita tahan dulu dan (anggarannya) dialihkan untuk penanganan Covid-19," ungkapnya.

Hasil refocusing itu nantinya, lanjut Imam, diharapkan dapat menambah saldo BTT yang hampir habis digunakan untuk penanganan Covid-19 selama satu tahun lebih.

"Kita targetnya nanti BTT bisa bertambah sekitar Rp 70 miliar. Nanti akan dilihat (pembangunan) mana-mana saja yang bisa kita alihkan sementara untuk penanganan Covid-19 ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com