JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dalam evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, masih banyak warga yang mengantre untuk masuk ke rumah sakit.
Ketersediaan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19, kata Anies, masih menjadi tantangan serius bagi Pemprov DKI Jakarta.
"Memang BOR (bed occupancy rate) kami menghadapi tantangan karena banyak dari masyarakat mengantre belum bisa masuk ke rumah sakit," kata Anies dalam rekaman suara, Minggu (18/7/2021).
Baca juga: Anies Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat soal Perpanjangan PPKM Darurat
Data tingkat keterisian tempat tidur isolasi di Jakarta per 15 Juli 2021 mencapai 90 persen. Angka tersebut turun jika dibandingkan 11 Juli 2021 dengan BOR di angka 92 persen.
Namun, penurunan BOR tidak hanya disebabkan oleh penurunan jumlah pasien, melainkan terdapat penambahan jumlah tempat tidur.
Pada 11 Juli, jumlah tempat tidur sebanyak 11.522 unit dan jumlah pasien 10.623 orang.
Sementara itu, pada 15 Juli, tempat tidur bertambah menjadi 11.539 unit, sedangkan jumlah pasien berkurang menjadi 10.394 orang.
Baca juga: Anies: Bansos Tunai untuk Keluarga Terdampak Pandemi Covid-19 Cair Besok
Kemudian, kondisi BOR ICU pada 15 Juli menurun 1 persen dibandingkan 11 Juli 2021. Namun, penurunan BOR disebabkan penambahan jumlah tempat tidur saja.
Pada 11 Juli, BOR ICU di Jakarta di angka 95 persen dengan jumlah tempat tidur 1.470. BOR turun ke angka 94 persen pada 15 Juli dengan jumlah tempat tidur 1.522 unit.
Sebaliknya, jumlah pasien di ICU justru meningkat. Pada 11 Juli, ada 1.390 pasien di ICU, sedangkan 15 Juli ada 1.436 pasien.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.