Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI: Pasien Covid-19 Gejala Sedang dan Berat Bertambah Cepat

Kompas.com - 19/07/2021, 11:03 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan kondisi tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jakarta harus ditambah.

Dia menyebut tempat tidur di 140 rumah sakit perawatan pasien Covid-19 harus ditambah seiring dengan banyaknya pasien Covid-19 yang bergejala sedang hingga kritis.

"Ini kapasitas tempat tidur kita yang terus menerus kita tambah, karena mau tidak mau suka tidak suka harus ditambah, karena prosentase kasus yang menjadi sedang dan berat itu menjadi bertambah cepat," kata Widyastuti dalam acara webinar, Minggu (18/7/2021).

Dia menyebut Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk menambah tempat tidur perawatan pasien Covid-19 yang bergejala sedang, berat dan kritis.

Baca juga: Anies Pangling Lihat TPU Rorotan: Hitungan Hari Tanah Lapang Jadi Deretan Kuburan

"Kita sedang berjuang terus menambah kapasitas, jadi dari sisi RS bagaimana kita harus berhitung bahwa tidak mungkin kita tidak memakai data," kata dia.

Data per 17 Juli 2021, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi di Jakarta mencapai 89 persen.

Dari 11.608 tempat tidur yang disediakan sudah terisi sebanyak 10.281 pasien.

Sedangkan untuk ICU tingkat keterisian mencapai 94 persen, dari 1.546 tempat tidur yang disediakan sudah diisi sebanyak 1.447 pasien.

Dia mengatakan data tersebut bukan untuk menakut-nakuti siapapun, melainkan untuk kewaspadaan semua pihak khususnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.

"Tanpa bermaksud membuat komunikasi yang negatif, tetapi sebagai warning kepada kami di jajaran Pemprov," kata Widyastuti.

Sedangkan untuk tempat isolasi terkendali untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan, kata Widyastuti, cukup terkendali.

Baca juga: Anies: Diperkirakan Sekitar 4,7 Juta Penduduk Jakarta Pernah Terinfeksi Covid-19

"Isolasi layanan terkendali dengan penyiapan kasus ringan saat ini tercukupi, apalagi sudah ada intervensi penyiapan program obat," ucap dia.

Dengan program penyiapan obat gratis itu, Widyastuti berharap pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan bisa cepat sembuh tanpa berubah status menjadi gejala sedang atau berat.

Begitu juga dengan diberikannya kewenangan untuk memberikan antivirus dari Puskesmas langsung kepada pasien OTG atau gejala ringan.

"Teman-teman kita di Puskesmas tidak (lagi) hanya menyediakan layanan telekonsultasi atau pendampingan tapi juga diberikan kewenangan untuk memberikan antivirus. Antivirus ini dengan harapan semakin ini diberikan status pasien yang OTG atau ringan tidak cepat menjadi berat," ucap Widyastuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com