"Tidak, mendapatkan vaksin Covid-19 tidak dapat menyebabkan lengan Anda menjadi magnet. Ini tipuan, jelas dan sederhana," kata Dr Stephen Schrantz, Spesialis Penyakit Menular di University of Chicago Medicine.
Tak hanya vaksin Covid-19 Pfizer yang disebut mengandung microchip magnetik, hoaks lain terkait hal yang sama juga menyerang vaksin AstraZeneca.
Hoaks terbaru tentang Covid-19 adalah pernyataan dr Lois Owien yang mengatakan adanya interaksi obat yang menyebabkan pasien Covid-19 meninggal dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan dr Lois dia cara Hotman Paris Show.
Baca juga: Jadi Tersangka Penyebaran Hoaks Covid-19, Dokter Lois Tidak Ditahan
"Interaksi antar obat. Kalau buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari enam macam," kata dr Lois.
Pernyataan dr Lois menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Menanggapi pernyataan dr Lois itu, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, menjelaskan bahwa interaksi obat adalah pengaruh suatu obat terhadap efek obat lain, ketika digunakan bersama-sama pada seorang pasien.
"Interaksi obat itu memang sangat mungkin dijumpai. Bahkan, orang dengan satu penyakit saja, rata-rata ada yang membutuhkan lebih dari satu macam obat," kata Prof Zullies saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/7/2021).
Terkait pernyataan dr Lois yang menyebut interaksi obat menjadi penyebab kematian pasien Covid-19, Prof Zullies menekankan bahwa tidak semua interaksi obat itu berbahaya atau merugikan.
Prof Zullies menjelaskan, interaksi obat dapat merugikan apabila suatu obat menyebabkan obat lain tidak berefek saat digunakan bersama, atau memiliki efek samping yang sama.
"Akan tetapi, interaksi obat-obat ini bisa dihindari dengan mengatur cara penggunaan, misal diminum pagi dan sore, atau mengurangi dosis. Masing-masing interaksi obat itu ada mekanismenya sendiri-sendiri," jelas Prof Zullies.
Baca juga: Bansos Jakarta Rp 600.000 Dijadwalkan Cair Hari Ini, Uang Langsung Dikirim ke Rekening Penerima