BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta agar perbaikan saluran pipa milik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang mengalami kebocoran bisa diselesaikan secepatnya.
Bima menyebut, akibat kerusakan itu diperkirakan ada 35.000 pelanggan yang terdampak pasokan air bersih.
“Petugas semaksimal mungkin berupaya agar perbaikan selesai dalam waktu satu hari. Ada beberapa tahapan, harus dikosongkan dulu (volume airnya) dan sebagainya," ungkap Bima, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Saluran Pipa PDAM Kota Bogor Bocor, Sejumlah Wilayah Krisis Air Bersih
Bima mengungkapkan, kebocoran pipa PDAM di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng itu disebabkan karena adanya material yang jatuh menimpa pipa air valve.
Pipa tersebut, kata Bima, berfungsi untuk mengatur debit atau volume air.
Selain itu, Bima juga meminta agar kontraktor proyek pembangunan double track KRL Bogor-Sukabumi mengevaluasi kegiatan yang sedang berjalan agar tidak terjadi kejadian serupa
“Lokasi berada di proyek double track. Saya tadi minta agar seluruh kegiatan double track mengevaluasi ini, mengantisipasi agar tidak terjadi lagi. Karena ini kan pekerjaanya beririsan dengan pipa PDAM yang sangat panjang. Jadi lebih berhati-hati lagi ke depannya,” ujar Bima.
Baca juga: Pipa PDAM Tirta Pakuan Patah, Warga Bogor Antre sejak Subuh demi Air Bersih
Direktur Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira berujar untuk mengantisipasi gangguan pasokan air bersih, warga yang terdampak bisa menampung ketersediaan air beberapa hari ke depan.
Pihaknya, sambung Rino, sudah mempersiapkan mobil tangki untuk mendistribusikan air ke wilayah-wilayah yang terdampak.
Ia pun meminta agar warga dapat memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi lewat akun milik Tirta Pakuan atau hubungi call center di nomor 0251-8324111 dan chat WA 08111182123.
“Kita juga sudah siapkan. Jadi kita minta bantuan dari PDAM sekitar untuk membantu mobil tangki air. Kami punya empat, ada bantuan sekitar tiga unit. Jadi, 7 mobil tangki kita siapkan di setiap daerah yang diprediksi bakal terdampak, sistemnya mobile nanti,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.