JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengatakan, STA (14, sebelumnya ditulis berusia 15 tahun), remaja yang diperkosa ayah tirinya sejak 2018, pernah mengadukan kasus yang dialaminya kepada ibu kandung dan gurunya tetapi tidak dipercaya.
"Korban ini sudah pernah menceritakan ini (perkosaan) kepada ibunya, sudah cerita ke gurunya, kemudian gurunya memanggil korban untuk klarifikasi, kemudian memanggil ibunya tapi ibu korban tidak percaya," kata Wakapolres Jakarta Barat AKBP Bismo Teguh dalam konferensi pers, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Remaja di Tambora Mengaku Diperkosa Ayah Tiri sejak 2018, Korban Diancam Pelaku
Cerita korban baru dipercayai oleh ibu tirinya yang berinisial SDR pada Mei 2021.
Saat itu SDR dan korban pulang ke kampung halamannya di Ponorogo, Jawa Timur. Di sana, SDR beberapa kali mendapati korban menangis.
SDR pun menanyakan kondisi korban. Korban kemudian menceritakan tindakan ayah tirinya.
SDR kemudian mengadukan hal ini kepada suaminya yang merupakan ayah kandung korban, Romansyah.
Pelaku sendiri berinisial AS (49). Ia telah ditangkap aparat dari Polres Jakarta Barat pada Jumat (16/7/2021). Kini, AS ditahan di Mapolres Jakarta Barat.
Baca juga: Tiang Proyek Monorel di Kuningan Jaksel Dicuri, Pelaku Beraksi Pakai Gergaji
Ia dijerat Pasal 81 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
AS terancam hukuman pidana 15 tahun. Karena AS merupakan ayah tiri korban, ia juga akan dikenai hukuman pemberatan, yakni 1/3 dari ancaman hukumannya.
Sebelumnya, Romansyah menjelaskan bahwa STA selama ini tinggal bersama ibu dan ayah tirinya sejak tahun lalu di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.