Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Saat Idul Adha, Warga Bogor Gunakan Air Galon untuk Berwudu

Kompas.com - 20/07/2021, 16:35 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami kesulitan air bersih di tengah perayaan Idul Adha 1442 Hijriah atau yang jatuh pada Selasa (20/7/2021).

Bojang, warga Pondok Rumput, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, misalnya, ia mengaku sudah tiga hari air di rumahnya mati. Bojang mengatakan, untuk menyiasati kebutuhan air seperti mandi dan keperluan lainnya, ia terpaksa harus menggunakan air galon yang dibelinya dari tempat air isi ulang.

Dia mengatakan, tak ada pilihan lain baginya selain memanfaatkan air galon untuk keperluan berwudu saat shalat Ied Idul Adha pagi tadi.

"Sudah tiga hari enggak ada air, mandi pakai air galon. Tadi pagi buat wudu sebelum shalat Id juga pakai air galon," kata Bojang, Selasa.

Baca juga: Saluran Pipa PDAM Kota Bogor Bocor, Sejumlah Wilayah Krisis Air Bersih

"Untuk mandi dan kebutuhan lainnya butuh sekitar lima galon. Satu galon harganya Rp 5.000, jadi bisa dibayangkan berapa biaya yang harus saya keluarkan selama tiga hari ini," ujar dia.

Bojang menuturkan, sampai saat ini belum ada bantuan pengiriman air ke wilayahnya. Ia menambahkan, ada beberapa warga lainnya yang harus berjalan cukup jauh untuk mengambil air di sumur yang terletak di pinggir Kali Cipakancilan.

"Di tengah imbauan untuk tidak keluar rumah karena aturan PPKM, ditambah air mati, membuat warga semakin susah. Pemkot Bogor harus segera kirim bantuan mobil tangki air ke sini, jangan hanya di perumahan mewah saja," kata dia.

Warga lainnya, Ismayati, mengaku terpaksa harus mengantre sejak subuh demi bisa mendapatkan air.

Ismayati menceritakan, banyak warga di daerahnya yang memanfaatkan sumur atau sumber mata air yang tak jauh dari lingkungan tempat tinggalnya.

"Ibu-ibu di sini dari subuh udah ngantre ambil air. Karena kebetulan di dekat rumah saya ada mata air, jadi banyak yang ke sana supaya bisa nampung air," ujarnya.

Beberapa wilayah di Kota Bogor mengalami krisis air bersih setelah saluran pipa transmisi air milik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mengalami kebocoran pada Minggu malam lalu.

Diperkirakan ada sekitar 35.000 pelanggan PDAM yang terdampak dari insiden tersebut.

Baca juga: Sebagian Wilayah Bogor Krisis Air Bersih, Bima Arya Minta Perbaikan Pipa PDAM Segera Diselesaikan

Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gustiawan mengatakan, kebocoran saluran pipa terjadi di Jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng, tepatnya di area proyek pembangunan jalur rel ganda (double track) Bogor-Sukabumi.

Penyebabnya, karena tertimpa material dari proyek jalur rel ganda Bogor-Sukabumi.

Rino mengemukakan, kondisi tersebut akan berdampak pada pasokan air untuk sebagian wilayah di Kota Bogor.

“Tentu ini yang akan kena dampak pasti banyak, bayangin aja ini yang patah merupakan yang terbesar yang kami miliki 1.000 mililiter," ungkap Rino.

Rino menjelaskan, untuk sementara waktu produksi air dihentikan selama proses perbaikan. Selain itu, pelayanan dan penyaluran air juga terhambat.

Ia mengaku belum tahu sampai kapan perbaikan saluran pipa yang bocor tersebut. Meski begitu, dirinya berharap dapat segera diatasi secepat mungkin.

"Petugas sudah dikerahkan menuju lokasi untuk pemantauan dan sesegera mungkin dilakukan perbaikan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com