Saat mengetahui rekannya dibentak petugas, Shofwan berargumen bahwa lapaknya tidak menerima pelanggan makan di tempat. Dia hanya melayani pelanggan yang membeli makanan untuk dibawa pulang.
Shofwan kemudian merekam penertiban itu menggunakan ponselnya.
Baca juga: Video Viral Satpol PP Bentak dan Ancam Pemilik Angkringan di Pamulang Saat Lakukan Penertiban
Namun, seorang petugas Satpol PP Tangsel yang lainnya malah bertanya tujuan Shofwan merekam video.
"Ada satu petugas Satpol PP nyamperin, nanya, 'Mau naikin ke media?'. Saya bilang, 'Saya video ini buat antisipasi adanya kekerasan atau tidak'," kata dia.
Petugas tersebut lantas mengancam bakal mengangkut Shofwan jika video rekamannya tersebar di media sosial.
"Lalu beliau menyatakan dengan suara keras sesuai video, 'Besok kalau naik media, dianya aja bawa'," ungkap dia.
Shofwan langsung terdiam saat mendapatkan ancaman tersebut.
Setelah situasi mereda, petugas gabungan lantas pergi dari lokasi itu.
Shofwan menyatakan, setidaknya ada dua petugas Satpol PP Tangerang Selatan yang membentaknya dan Hamidatur.
Kedua petugas itu tidak mengenakan pakaian dinas harian (PDH) tetapi mengenakan kaus berwarna oranye dan bertulisan 'Satpol PP' di bagian punggungnya.
"Bajunya di belakang tulisannya 'Satpol PP', enggak pakai PDH. Seragamnya sama-sama menggunakan kaus oranye," ujar dia.
Kompas.com telah menghubungi Kepala Satpol PP Tangsel, Mursinah, untuk mengonfirmasi hal tersebut. Namun, hingga berita ini disusun, dia belum merespons.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.