Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Meninggal Dunia dalam Sehari

Kompas.com - 21/07/2021, 09:37 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 23 pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran meninggal dunia dalam 24 jam, yakni pada Selasa (20/7/2021) sampai Rabu (21/7/2021).

Data hari Selasa kemarin pukul 08.00 WIB, jumlah pasien yang meninggal di RS Wisma Atlet sejak awal pandemi tercatat berjumlah 456 orang. Namun per Rabu pagi ini, jumlah pasien yang meninggal dunia mencapai 479 orang.

Artinya ada penambahan 23 pasien meninggal dunia hanya dalam waktu sehari atau 24 jam terakhir.

Humas RS Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego MS mengakui ada kenaikan jumlah pasien meninggal dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Pemuda Ditemukan Gantung Diri di Rumah, Polisi: Diduga Depresi Sakit TBC Menahun

Ini disebabkan karena RS Wisma Atlet tak hanya menerima pasien gejala ringan dan sedang, namun juga gejala berat.

"Jumlah pasien yang gejala beratnya meningkat, otomatis kematiannya jadi lebih tinggi," kata Mintoro.

Menurut Mintoro, kondisi ini sudah terjadi sejak adanya lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya . Penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19 membuat RS Wisma Atlet harus ikut merawat pasien gejala berat.

Padahal, sejak awal RS Wisma Atlet didesain untuk menampung pasien gejala ringan dan sedang.

Baca juga: 6,64 Juta Warga Jakarta Sudah Divaksinasi Covid-19 Dosis Pertama

Jumlah Pasien Berkurang

Masih berdasarkan data yang sama, terjadi pengurangan jumlah pasien di RS Wisma Atlet Kemayoran. Pada pagi ini jumlah pasien yang dirawat di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran berjumlah 5.430. Mereka mengalami gejala ringan hingga berat.

"Jumlahnya berkurang 494 orang dibandingkan kemarin, semula 5.430," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, Senin pagi.

Pengurangan jumlah pasien juga terjadi di Rusun Nagrak yang masih satu pengelolaan dengan Wisma Atlet. Di fasilitas isolasi yang diperuntukkan untuk orang tanpa gejala tersebut, jumlah pasiennya berkurang sebanyak 73 orang.

"Kemarin ada 704 pasien rawat inap, kini berkurang menjadi 631," ucap Aris.

Sementara itu, di rusun Pasar Rumput jumlah pasiennya naik 3 orang, dari semula 19 menjadi 22 orang. Sama dengan Rusun Nagrak, Rusun Pasar Rumput juga digunakan untuk isolasi pasien tanpa gejala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com