JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Kondisi DKI Jakarta juga belum membaik meski pemerintah telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Berdasarkan data per Selasa (20/7/2021), kasus baru Covid-19 di Jakarta bertambah 6.213 kasus. Dengan demikian, angka akumulatif kasus positif di Jakarta tercatat 757.525 kasus.
Dari jumlah itu, 652.242 orang dinyatakan sembuh, dan 10.610 orang meninggal dunia.
Sementara kasus aktif atau pasien yang masih harus dirawat atau jalani isolasi mandiri sebanyak 94.673 orang.
Baca juga: Anies: Kepada Pengurus Masjid, Sadarilah Rumah Sakit Sudah Penuh
Angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta meningkat dalam tiga hari berturut-turut. Angka kematian pada Selasa kemarin merupakan rekor tertinggi selama pandemi Covid-19 yakni 265 orang.
Dilansir dari laman resmi corona.jakarta.go.id, tercatat lebih dari 200 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta dalam tiga hari terakhir.
Jumlah tersebut meningkat empat kali lipat dibanding data kematian pada 17 Juli.
Pada periode 6-17 Juli, angka kematian akibat Covid-19 berada di bawah 200 orang. Angka kematian tertinggi tercatat pada 9 Juli yakni 196 orang.
Berikut paparan angka kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta dalam dua pekan terakhir.
6 Juli: 82 orang
7 Juli: 181 orang
8 Juli: 68 orang
9 Juli: 196 orang
10 Juli: 51 orang
11 Juli: 38 orang
12 Juli: 67 orang
13 Juli: 79 orang
14 Juli: 62 orang
15 Juli: 140 orang
16 Juli: 102 orang
17 Juli: 57 orang
18 Juli: 201 orang
19 Juli: 242 orang
20 Juli: 265 orang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, tingginya angka kematian akibat Covid-19 bukanlah sebuah prestasi.
Baca juga: 23 Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Meninggal Dunia dalam Sehari
"Ini jenazah tambah liang kubur itu berbeda dengan menambah rumah. Menambah rumah, menambah kilometer jalan itu adalah sebuah prestasi, tapi menambah liang kubur, menambah jumlah orang yang dimakamkan ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semuanya," kata Anies dalam rekaman suara, Minggu (4/7/2021).
Tingginya angka kematian merupakan alarm bagi semua orang di Jakarta. Sebab, kematian akibat Covid-19 tidak memandang usia maupun status sosial.
Anies pun pun mengingatkan bahwa tingginya kematian tersebut bukan hanya sekedar angka, melainkan orang-orang terdekat dengan masyarakat yang masih hidup dua pekan sebelumnya.
Baca juga: Anies Ingatkan Risiko Penularan Covid-19 Terkait Masih Ada Warga yang Shalat Id Berjemaah di Masjid
"Ini adalah ayah kita, ibu kita, kakak kita. Karena itu di rumah lah demi keselamatan," kata Anies.
Pada Selasa kemarin, ada 27.199 orang dites PCR. Sedangkan hari Senin, Pemprov DKI melakukan tes PCR terhadap 18.624 orang.
Padahal, pada pekan sebelumnya, jumlah orang yang menjalani tes PCR lebih dari 30.000 orang. Berikut datanya:
18 Juli: 33.772 orang
17 Juli: 36.907 orang
16 Juli: 31.502 orang
15 Juli: 31.561 orang
14 Juli: 31.009 orang
Meski, jumlah orang yang menjalani tes PCR mulai berkurang, positivity rate masih lebih dari 15 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, pandemi terkendali jika angka positivity rate di bawah 5 persen.
Baca juga: 6,64 Juta Warga Jakarta Sudah Divaksinasi Covid-19 Dosis Pertama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.