Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DMI Sebut Masih Banyak Masjid di Jakarta Gelar Shalat Idul Adha Berjemaah

Kompas.com - 21/07/2021, 14:57 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta Makmun Al Ayyubi menyebut masih banyak masjid di Jakarta yang menggelar shalat Idul Adha 1442 H pada Selasa (20/7/2021) kemarin.

"Kenyataannya masih ada. Masih banyak yang terus ngotot (gelar shalat berjemaah)," kata Makmun saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Makmun mengatakan, DMI bersama organisasi keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sebenarnya sudah berulang kali menyampaikan seruan agar ibadah Idul Adha di rumah. Seruan itu tak lain adalah untuk mencegah penularan Covid-19 yang saat ini kasusnya terus melonjak.

Baca juga: Anies: Kepada Pengurus Masjid, Sadarilah Rumah Sakit Sudah Penuh

Bahkan, aparat penegak hukum juga telah mengingatkan langsung ke pengurus masjid untuk mematuhi aturan yang diteken Mendagri dan Gubernur terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat.

Namun, pada kenyataannya, masih banyak masjid yang tetap ngotot menggelar shalat Idul Adha.

"Kita enggak punya data yang akurat ya (jumlah masjid yang menggelar shalat Idul Adha), karena kita kan bukan yang ngecek lapangan. Cuma terima laporan aja. Kenyataannya masih ada. Sulit untuk dicegah," katanya.

Menghadapi kondisi itu, Makmun mengaku pihak DMI hanya bisa menyayangkan. Ia berharap ke depan muncul kesadaran dari pengurus masjid dan masyarakat bahwa saat ini kondisi pandemi Covid-19 sedang gawat.

Baca juga: Anies Ingatkan Risiko Penularan Covid-19 Terkait Masih Ada Warga yang Shalat Id Berjemaah di Masjid

"Mereka harusnya paham pandemi Jakarta sudah luar biasa. Tak ada lagi zona kuning hijau, sudah zona merah semua," kata dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya juga meminta pengurus masjid di Ibu Kota untuk menyadari tingginya risiko penularan Covid-19 di lingkungan masjid.

Pernyataan itu disampaikan Anies setelah ia mengetahui masih ada sejumlah masjid di Jakarta yang menggelar shalat Idul Adha kemarin.

"Kepada pengurus masjid, sadarilah rumah sakit sudah penuh. Jadi ini bukan dilarang saja, tempatnya kalau sakit sulit," ujar Anies di RPH Dharma Jaya, Jakarta, Selasa (20/7/2021), dilansir dari Antara.

Menurut Anies, pengurus masjid seharusnya mementingkan keselamatan umat, selain mendahulukan syariat agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com