Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Satpol PP Kota Bogor Hadapi Pedagang yang Terdampak PPKM Darurat

Kompas.com - 21/07/2021, 19:24 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemberitaan mengenai aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menegakkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat menjadi perbincangan di tengah masyarakat.

Beberapa tindakan berbumbu arogansi di beberapa wilayah yang diperlihatkan penegak peraturan daerah (Perda) ini banyak menuai cibiran dari masyarakat.

Meski begitu, ada juga petugas Satpol PP yang menunjukkan sikap humanis saat sosialisasi aturan PPKM kepada masyarakat.

Baca juga: Pengamat: Satpol PP Jadi Penyidik Itu Rawan, Bisa Wani Piro

Baru-baru ini masyarakat juga diperlihatkan bagaimana sikap petugas Satpol PP Kota Bogor, Jawa Barat, ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) sekaligus sosialisasi aturan PPKM darurat terhadap sejumlah pedagang.

Tutur kata santun dan humanis yang ditunjukkan Kepala Satpol PP Kota Bogor Agustian Syach kepada para pedagang dalam sidak tersebut menuai pujian masyarakat luas.

Tidak hanya itu, Agus, sapaan akrabnya, juga turut membagikan paket sembako terhadap para pedagang yang ditemuinya saat sidak.

Baca juga: Satpol PP Dikhawatirkan Tambah Arogan jika Diberi Wewenang sebagai Penyidik

Agus sadar betul, bantuan sembako yang diberikannya kepada sejumlah pedagang memang tak sebanding dengan dampak dari adanya PPKM untuk usaha mereka.

Namun, ia berharap, dengan bantuan itu setidaknya dapat meringankan beban para pedagang kecil di masa-masa sulit saat ini.

“Adanya PPKM Darurat ini secara tidak langsung berdampak kepada kehidupan mereka. Sepi (pelanggan) karena pembatasan-pembatasan,” ungkap Agus, Rabu (21/7/2021).

Ia melihat, banyak pedagang yang terdampak dari pemberlakuan PPKM darurat. Di mana banyak aturan, mulai dari pembatasan jam operasional hingga larangan untuk menyiapkan makan di tempat.

Baca juga: Satpol PP Jakarta Ingin Dilibatkan dalam Penyidikan Kasus Covid-19, Ini Daftar Pelanggaran yang Akan Diusut

Meski begitu, sambung Agus, yang namanya aturan haruslah ditegakkan. Maka, jika dilakukan dengan penyampaian yang sopan dan humanis maka para pedagang juga akan memahami.

Agus menyebut operasi atau pembagian sembako terhadap para pedagang yang terdampak PPKM akan terus dilakukan di wilayah Kota Bogor.

“Memang belum menjangkau semua, tapi kita terus maksimalkan. Misalnya hari ini di kecamatan ini, nanti di kecamatan mana lagi,” kata Agus.

Dalam sosialisasinya, lanjut Agus, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberikan keringanan kepada para pedagang yang baru membuka usahanya di sore hari dengan kelonggaran jam operasional.

Baca juga: Mendagri Ingatkan Penegakan Hukum Saat PPKM Harus Humanis dan Manusiawi

Hal itu, kata Agus, sesuai dengan instruksi dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

"Pimpinan melihat ada kesulitan ekonomi warga yang mungkin harus dibantu, jadi ada kebijakan untuk para pedagang boleh berjualan, tapi tetap penekannya tidak boleh makan di tempat,” jelasnya.

“Kita juga paham dengan pembatasan di banyak sektor, mereka pasti terdampak. Terutama bagi pedagang yang baru mulai buka sore hari, yang siang hari mereka tidak berjualan. Kalau jam 8 malam kita tutup, maksimal cuma 2-3 jam mereka berjualan, kasihan juga,” bebernya.

Ia menyampaikan, petugas Satpol PP juga akan bertindak tegas jika selama PPKM darurat ini masih banyak pedagang yang membandel dengan menghiraukan aturan.

“Jika kita sudah perbolehkan tapi ternyata pedagang itu malah menyediakan makan di tempat, kita akan tindak tegas. Jadi kita hadir dengan ketegasan tapi juga humanis,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com