Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Jurnalis, Bantu Penanganan Rekan Seprofesi yang Terpapar

Kompas.com - 21/07/2021, 21:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah jurnalis yang berada di Jakarta membentuk satuan tugas (satgas) Covid-19 untuk membantu sesama rekan profesi yang terpapar.

Ketua Satgas Covid-19 Jurnalis Hasan menyatakan bahwa satgas tersebut dibentuk setelah banyak rekan jurnalis yang terpapar virus SARS-CoV-2.

Tak sedikit dari mereka yang menjalani isolasi mandiri lalu membutuhkan penanganan medis.

"Ini berawal dari ketersediaan saya saja, melihat teman-teman jurnalis terpapar. Akhirnya kita diskusi dalam satu grup. Tidak pakai nama organisasi biar semua saling membantu," ujar Hasan saat dihubungi, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: AJI Ingatkan Keselamatan Jurnalis dengan Imbau Konferensi Pers Daring

Satgas tersebut bertugas memberikan bantuan hingga informasi mengenai yang dibutuhkan para jurnalis yang terpapar Covid-19.

Karenanya, para jurnalis yang terpapar Covid-19 diminta mendata diri dengan melampirkan hasil swab.

Kemudian silakan menghubungi nomor 085655577717, agar dimasukkan ke dalam grup WhatsApp atau Telegram.

"Sebenarnya teman-teman ini banyak yang memiliki relasi dengan CSR dan relawan. Kita layani di Jabodetabek, misal di Tangerang ada yang butuh obat kita berikan. Kalo tidak ada bantuan kita penanganan pencarian saja," kata Hasan.

Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Kuota Vaksin Covid-19 untuk 5.200 Jurnalis

Menurut Hasan, pembentukan satgas Covid-19 ini sebelumnya hanya untuk penanganan jurnalis yang ada di Jakarta.

Hanya saja semenjak satgas dibentuk, banyak jurnalis dari luar daerah se-Indonesia turut bergabung.

"Awalnya yang kita mau lakukan untuk DKI Jakarta ternyata responsnya nasional. Tercatat saat ini grup WhatsApp dan Telegram itu sudah 400 orang," kata Hasan.

Di dalam grup tersebut juga terdapat dua tenaga medis yang selalu merespons keluhan jurnalis apabila ingin konsultasi sebagai penanganan dini.

"Apabila membutuhkan oksigen, obat, rumah sakit atau ambulans, kami yang berada di grup bisa membantu rekan jurnalis yang terpapar mencarikan apa yang dia butuhkan," kata Hasan.

Dengan demikian, kata Hasan, tak sedikit daftar kontak rumah sakit yang dicatat olehnya untuk mempermudah rekan sprofesi yang membutuhkan.

"Kita membuat daftar kontak rumah sakit rujukan Covid-19 yang dapat dihubungi. Untuk membantu mempermudah," kata Hasan.

Hasan berharap upaya penanganan jurnalis yang terpapar dapat dibantu pemerintah mengenai solusi untuk melacak kasus Covid-19.

Menurut Hasan, sejumlah rekan yang sudah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga saat ini belum mendapatkan respons.

"Pekerjaan kita ini risiko banget. Hasil swab di puskesmas bisa keluar satu minggu, padahal kita butuh cepat setelah swab. Ini yang masih kita cari solusi, karena Dinkes DKI bungkam," ucap Hasan.

Hasan berharap adanya satgas Covid-19 ini dapat membantu jurnalis yang terpapar untuk mudah mendapatkan penanganan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com