Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Banyak Pasien Covid-19 Merasa OTG, Saat Rontgen Ternyata Ada Pneumonia

Kompas.com - 22/07/2021, 05:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebutkan bahwa pasien Covid-19 kemungkinan memiliki pneumonia di paru-parunya, tetapi tak tertangani dengan baik karena rumah sakit sedang dalam keadaan penuh.

Ini menjadi salah satu sebab di balik fenomena pemburukan pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Pemburukan terjadi dalam waktu singkat yang berujung kematian.

"Ternyata cukup lumayan (banyak) orang yang OTG atau gejala ringan itu kalau dirontgen ditemukan ada pneumonia. Harusnya OTG dan gejala ringan yang rontgennya ada pneumonia itu dirawat inap," jelas Zubairi kepada Kompas.com.

"Kalau RS penuh ya harusnya dirawat di Wisma Atlet. Kalau semuanya penuh, ya minta berobat di IGD Covid-19, minta obatnya, kemudian diobati di rumah, namun dimonitor dengan IGD rumah sakit tersebut," ungkapnya.

Baca juga: Krematorium Cilincing Tarik Tarif Kremasi Rp 7 Juta, Gratis bagi Keluarga Tak Mampu

Masalahnya, tak sedikit orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes PCR merasa dirinya baik-baik saja dan hanya mengalami gejala ringan, seperti batuk, demam, dan sedikit sesak napas.

Hal itu yang kerap menimbulkan keyakinan bahwa mereka akan aman saat menjalani isolasi mandiri.

"Ada orang yang merasa OTG, namun ketika diukur suhunya 38 derajat, (ia menjawab), 'Iya, kemarin aku 38 derajat, tapi sekarang setelah minum parasetamol sudah turun'. Ini sebetulnya bukan OTG," jelas Zubairi.

"Atau pasien ada batuk-batuk dengan sesak, itu bukan OTG," lanjutnya.

Baca juga: Alarm bagi Jakarta, Tiga Hari Berturut-turut Angka Kematian Akibat Covid-19 Lebih dari 200 Orang

Ia menyarankan agar orang yang positif Covid-19 segera menindaklanjuti hasil tes PCR-nya dengan foto rontgen thorax untuk mengetahui kemungkinan adanya pneumonia di paru-parunya.

"Semua orang yang positif PCR itu memang wajib thorax photo. Mengapa? Cukup banyak pasien yang datang ke RS rujukan dalam sesak napas," kata dia.

"Sudah terlambat karena selama di rumah merasa OTG atau gejala ringan yamg hanya perlu isolasi mandiri," pungkas Zubairi.

Kematian pasien yang menjalani isolasi mandiri ini menjadi fenomena baru seiring meluasnya gelombang kasus Covid-19 yang didominasi varian Delta.

Ratusan pasien isoman meninggal

Seperti dikutip Kompas.id, LaporCovid-19 telah sedikitnya mencatat adanya 712 pasien isolasi mandiri yang meninggal di seluruh Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com