JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diperpanjang hingga 25 Juli 2021.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, perpanjangan PPKM sangat memberatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Bagi pelaku usaha menengah besar kemungkinan masih mampu untuk bertahan. Namun bagi pelaku UMKM tentu keadaan ini teramat berat. Biasanya mereka jualan hari ini untuk biaya hidup besok," ungkap Sarman saat dihubungi, Rabu (21/7/2021).
Baca juga: Pakar: Banyak Pasien Covid-19 Merasa OTG, Saat Rontgen Ternyata Ada Pneumonia
Sarman mengatakan, pihaknya sangat berharap agar stimulus yang disiapkan pemerintah terhadap pelaku UMKM yang terdampak langsung PPKM Darurat dapat disalurkan.
"Diharapkan, insentif modal sebesar Rp 1,2 juta kepada 1 juta UMKM berupa bantuan langsung tunai dapat disalurkan agar para pelaku UKM dapat bertahan," kata dia.
Sarman berharap stimulus tersebut dapat dicairkan tepat waktu dan tepat sasaran.
Sementara itu, PPKM rencananya akan dilonggarkan secara bertahap, dengan catatan tren kasus Covid-19 mengalami penurunan.
UMKM menjadi salah satu sektor yang diprioritaskan untuk dibuka ketika PPKM Darurat dilonggarkan.
Sarman menilai, kebijakan tersebut merupakan hal yang tepat. Sebab, sektor UMKM jumlahnya sangat banyak dan memberikan kontribusi dalam menggerakkan ekonomi akar rumput dan konsumsi rumah tangga.
Baca juga: Raperda Covid-19 Jakarta: Satpol PP Jadi Penyidik, Tak Pakai Masker Penjara 3 Bulan
Pemerintah menggelontorkan program bantuan sosial (bansos) selama masa PPKM darurat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.