Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2021, 14:45 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kementerian Agama tegur sejumlah pengurus masjid di Tangerang Selatan yang terbukti menggelar ibadah shalat Idul Adha berjemaah pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Tangerang Selatan Abdul Rojak mengatakan, masih ditemukan sejumlah rumah ibadah yang menggelar shalat Idul Adha berjemaah, meski sudah diberikan surat edaran pemberitahuan untuk meniadakan kegiatan ibadah.

"Kita akan lakukan peneguran dan peringatan bagi masjid-masjid yang masih menyelenggarakan agar mereka betul-betul mematuhi," ujar Rojak di Serpong, dalam keterangan suara yang diterima, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: Diantar Petugas Pos, Ini Jadwal Penyaluran Bansos Tunai Kemensos di Tangsel

Berdasarkan data yang diterima Kantor Wilayah Kementerian Agama Tangerang Selatan, terdapat 120 masjid yang diketahui tetap menyelenggarakan shalat Idul Adha 1442 Hijriah berjemaah.

Namun, Rojak mengatakan jumlah tersebut hanya 20 persen dari total masjid yang ada. Dia mengapresiasi masih banyak pengelola masjid yang mematuhi aturan.

"Memang masih ada, tapi faktanya yang tidak meniadakan juga banyak. Banyak yang patuh Surat Edaran (Menteri Agama) dan Wali Kota soal PPKM darurat," ujar Rojak.

"Sekitar 20 persen, dari 500-600 masjid. Jadi yang taat dan patuh juga banyak," tambah Rojak.

Saat ini, kata Rojak, pihaknya sudah melakukan pendataan dan akan memberikan teguran kepada pengurus masjid, serta lingkungan.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Tangsel Meningkat pada Pekan Terakhir PPKM Darurat, Seberapa Parah Penularannya?

Pasalnya, pemerintah pusat dan daerah sudah mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara rumah ibadah selama PPKM darurat.

Selain itu, pemerintah juga sudah mengeluarkan surat edaran untuk meniadakan shalat Idul Adha berjemaah di masjid maupun lapangan, demi menekan penularan Covid-19.

Dia pun berharap agar seluruh rumah ibadah di Tangerang Selatan dapat mematuhi aturan yang berlaku selama PPKM darurat maupun PPKM level 4 yang berlaku hingga 25 Juli 2021.

"Ini menjadi catatan kita, ke depan masjid-masjid itu harus menjadi perhatian. Sehingga tidak mengulangi kesalahan," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rute dan Jadwal Bus Citra Raya Tangerang 2023

Rute dan Jadwal Bus Citra Raya Tangerang 2023

Megapolitan
Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu di Jakarta Juga untuk Mengedukasi Warga soal Emisi Karbon

Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu di Jakarta Juga untuk Mengedukasi Warga soal Emisi Karbon

Megapolitan
Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto 'Prawedding' Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto "Prawedding" Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Megapolitan
Klarifikasi Maxim Soal 'Suspend' Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Klarifikasi Maxim Soal "Suspend" Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Megapolitan
Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Megapolitan
Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Megapolitan
'Vibes' Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

"Vibes" Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

Megapolitan
Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Megapolitan
Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Megapolitan
Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Megapolitan
Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, 'Vibes' Jepang Pun Hilang...

Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, "Vibes" Jepang Pun Hilang...

Megapolitan
Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Megapolitan
Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Megapolitan
Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com