Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Suplai, Pemkot Bekasi Berencana Bangun Generator Oksigen

Kompas.com - 22/07/2021, 18:47 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengakui bahwa mereka saat ini kekurangan suplai oksigen untuk rumah sakit milik pemerintah di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berencana membangun generator oksigen untuk menyuplai empat rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe D di Kota Bekasi.

"Kita mau mengadakan generator oksigen yang bisa kita pergunakan untuk rumah sakit tipe D kita, saat ini kebutuhannya 70 tabung per rumah sakit," ujar Rahmat kepada wartawan, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: Bertemu Jokowi, Bima Arya Laporkan Kelangkaan Oksigen hingga Minta Distribusi Vaksin Covid-19 Dipercepat

Sedangkan PT Samator selaku produsen oksigen yang menyuplai kebutuhan di Kota Bekasi sejauh ini baru bisa mengisi ulang 20 tabung per rumah sakit.

"Artinyakan ada kekurangan 50 tabung per rumah sakit, RSUD tipe D Kota Bekasi ada empat jadi masih ada kekurangan sekitar 200 tabung," ujar dia.

Meski begitu, Rahmat terus berupaya memenuhi kebutuhan oksigen di RSUD Chasbullah Abdulmadjid serta rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bekasi.

Baca juga: Pemkot Bekasi Sediakan 150 Tabung Oksigen untuk Pasien Covid-19 Tiap Pekan

Rahmat mengatakan, dengan adanya koordinasi antara Pemkot Bekasi dengan relawan siaga, sedikitnya 150 tabung oksigen disediakan setiap pekan untuk pasien yang membutuhkan.

"Kesulitan-kesulitan berkenaan dengan oksigen pun juga mulai terurai di mana kita mendapatkan 150 botol dari relawan siaga, ini yang sedang kita koordinasikan setiap minggu," ungkapnya.

Rahmat berujar, dalam satu bulan pihaknya mampu menyediakan 600 tabung oksigen. Angka tersebut berasal dari penyediaan 150 tabung oksigen setiap minggunya.

"Jadi kalau sebulan kan 600 (tabung), lumayan untuk mengurangi kekurangan yang ada," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com