Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2021, 13:24 WIB
Ihsanuddin,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di DKI Jakarta yang kesulitan mendapat vaksinasi dosis kedua kini bisa mendaftar melalui aplikasi JAKI.

Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam akun Instagram resminya, Sabtu (24/7/2021).

"Kamu kesulitan mencari lokasi faskes untuk dosis kedua? Eits, tenang tenang.. kini kamu sudah bisa daftar vaksinasi dosis kedua melalui JAKI, lho," tulis Anies, melalui akun Instagram @aniesbaswedan.

Baca juga: Stok Vaksin Habis, Apa yang Terjadi Jika Vaksinasi Dosis 2 Tertunda?

Anies meminta warga untuk memperhatikan tentang waktu antara suntikan dosis pertama dengan pemilihan jadwal untuk vaksinasi dosis kedua.

"Pastikan kamu telah melewati batas minimal 28 hari sejak vaksinasi pertama untuk jenis vaksin Sinovac dan 12 minggu untuk jenis vaksin AstraZeneca," ujar Anies.

Setelah mendaftar dan memilih lokasi vaksinasi, maka warga bisa langsung datang ke lokasi dengan membawa:

- KTP asli/fotokopi atau KK bagi pendaftar berusia 12-17 tahun

- Kartu Vaksinasi dan Kartu Kendali yang telah dicetak

- Pulpen

Warga diminta hadir 15 menit sebelum jadwal vaksinasi.

"Yuk, daftarkan diri kamu segera untuk vaksinasi dosis kedua dan cek kuota yang tersedia," kata Anies.

Baca juga: Anggota DPR: Vaksinasi Tidak Boleh Birokratis, apalagi Dipersulit

Sejumlah warganet baru-baru ini berkeluh kesah akibat tertundanya jadwal vaksinasi Covid-19 dosis kedua.

Vaksinasi dosis kedua tersebut disebutkan tertunda karena stok vaksin di beberapa daerah sudah habis.

Salah satunya seperti yang disampaikan oleh akun Twitter @aka_fattur, Jumat (16/7/2021).

"Sudah muter2 cari info ttg vaksin pada habis semua. Seharusnya dosis kedua tgl 8 kemarin, Reschedule sampai batas waktu yg tidak ditentukan," tulis dia.

Juru Bicara Vaksinasi untuk Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masalah penundaan jadwal vaksinasi Covid-19 terjadi karena masalah distribusi.

"Ini hanya proses distribusi yang baru dikirimkan," kata Nadia, kepada Kompas.com, Jumat (16/7/2021).

Ia menjelaskan, distribusi vaksin sementara ini diutamakan bagi wilayah dengan angka kasus Covid-19 tinggi, seperti Pulau Jawa dan Bali.

"Karena alokasi vaksin memang diutamakan di Jawa-Bali dulu yang kasusnya sedang meningkat tajam," jelas Nadia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Kampung Muara Bahari Gunakan Granat Asap dan 'Drone' untuk Mengelabui Polisi

Pengedar Narkoba di Kampung Muara Bahari Gunakan Granat Asap dan "Drone" untuk Mengelabui Polisi

Megapolitan
Keluarga yang Lompat dari Apartemen di Penjaringan Disebut Tertutup, Anaknya Sudah Tak Sekolah Selama Setahun

Keluarga yang Lompat dari Apartemen di Penjaringan Disebut Tertutup, Anaknya Sudah Tak Sekolah Selama Setahun

Megapolitan
Suami dan Istri Korban Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan Dikenal Baik tapi Tertutup

Suami dan Istri Korban Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan Dikenal Baik tapi Tertutup

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Cerah Berawan pada Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Cerah Berawan pada Pagi Hari

Megapolitan
Sekeluarga yang Terjun dari Apartemen Penjaringan Sempat Punya Bisnis Kapal Ikan, Bangkrut Saat Covid-19

Sekeluarga yang Terjun dari Apartemen Penjaringan Sempat Punya Bisnis Kapal Ikan, Bangkrut Saat Covid-19

Megapolitan
7 dari 26 Orang yang Ditangkap di Kampung Bahari Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba

7 dari 26 Orang yang Ditangkap di Kampung Bahari Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Megapolitan
Saat Enam Pria Berkomplot Palsukan Meterai hingga Rugikan Negara Rp 936 Juta…

Saat Enam Pria Berkomplot Palsukan Meterai hingga Rugikan Negara Rp 936 Juta…

Megapolitan
Pedagang Ikan Hilang Terseret Arus Sungai Citarum, Tim SAR Lakukan Pencarian

Pedagang Ikan Hilang Terseret Arus Sungai Citarum, Tim SAR Lakukan Pencarian

Megapolitan
Terbongkarnya Sindikat Perdagangan Orang di Apartemen Kalibata City, 8 Korban Berhasil Diselamatkan

Terbongkarnya Sindikat Perdagangan Orang di Apartemen Kalibata City, 8 Korban Berhasil Diselamatkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Eks Danjen Kopassus Soenarko Sebut Jokowi Dalang Kecurangan Pilpres | Pengemudi Xpander Siap Ganti Rugi Rp 5,7 Miliar

[POPULER JABODETABEK] Eks Danjen Kopassus Soenarko Sebut Jokowi Dalang Kecurangan Pilpres | Pengemudi Xpander Siap Ganti Rugi Rp 5,7 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com