Sedangkan berdasarkan data dari Dinkes DKI, ada 1.161 orang meninggal dunia di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Jumlah itu lebih kecil dari yang dihimpun Lapor Covid-19.
Selama PPKM Darurat, jumlah spesimen yang diperiksa terus menurun. Pemprov DKI Jakarta melaporkan pemeriksaan 300.420 spesimen Covid-19 dari 203.059 orang pada periode 15-21 Juli.
Sementara itu, pada periode 8-14 Juli, Pemprov DKI melaporkan pemeriksaan 310.939 spesimen Covid-19 dari 212.730 orang. Jumlah pemeriksaan spesimen itu lebih tinggi 10.518 spesimen dibanding periode 15-21 Juli.
Positivity rate periode 15-21 Juli adalah 29 persen, sedangkan positivity rate periode 8-14 Juli adalah 43,2 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, pandemi terkendali jika angka positivity rate di bawah 5 persen.
Berikut rincian pemeriksaan spesimen di Jakarta periode 8-21 Juli:
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah penurunan kasus Covid-19 di DKI Jakarta dipengaruhi oleh jumlah testing yang berkurang. Riza mengeklaim, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan testing 20 kali lipat dari standar yang diberikan organsisasi kesehatan dunia atau WHO.
"Penurunan jumlah kasus bukan karena berkurangnya testing, justru testing di DKI Jakarta sangat tinggi ya, datanya sudah 207.339 sepekan. Itu artinya lebih dari 20 kali lipat dari standar yang diminta oleh WHO," kata Riza dalam rekaman suara, Jumat (23/7/2021).
"Kalau ada penurunan (kasus) bukan karena swab PCR (menurun), jadi ini ada upaya kita yang berhasil terkait PPKM darurat," lanjutnya.
Baca juga: Wagub DKI Bantah Kasus Covid-19 Berkurang akibat Penurunan Jumlah Tes PCR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.