Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2021, 23:56 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui ibu kota saat ini masih kekurangan tenaga kesehatan meski kasus Covid-19 sudah menurun.

Ia menyebut, tenaga kesehatan yang bertugas saat ini jumlahnya sangat terbatas.

"Kami perlu tambahan tenaga kesehatan, kami ajak semua yang punya keahlian, kompetensi untuk mendaftar sebagai relawan," kata Riza Patria usai blusukan di RSUD Tebet dan RSUD Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (24/7/2021), seperti dilansir Antara.

Riza mencontohkan di RSUD Tebet jumlah tenaga kesehatannya sangat minim jika dibandingkan jumlah pasien yang datang.

Baca juga: Tren Covid-19 di Jakarta Jelang Berakhirnya PPKM Level 4: Kasus Harian Melandai, Testing Menurun, hingga Rekor Angka Kematian

Di rumah sakit tipe C tersebut saat ini memiliki 285 tenaga kesehatan yang melayani rata-rata 400-500 kunjungan pasien.

"Kami selalu upayakan fasilitas yang terbaik. Memang perlu ada peningkatan jumlah tenaga kesehatan. Oksigen cukup, obat juga cuma tenaga kesehatan kami perlu tambah," katanya.

Menurut dia, pemerintah pusat menjanjikan akan menyiapkan sekitar 1.000 relawan kesehatan yang diharapkan bisa langsung terjun dalam waktu dekat.

Baca juga: Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Jakarta Turun Jadi 77 Persen

Di sisi lain, Riza menyebut rasio keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota sudah mengalami penurunan seiring dengan kasus Covid-19 yang juga menurun.

Angka BOR dari sebelumnya di atas 90 persen, saat ini menjadi 77 persen atau terisi 9.049 orang.

"Ada penurunan cukup baik, mudah-mudahan ini pertanda baik dan keberhasilan PPKM," kata Riza.

Di DKI Jakarta terdapat 140 rumah sakit yang merawat pasien Covid-19. Penurunan angka BOR tak hanya terjadi di ruang isolasi, tapi juga ruang unit perawatan intensif (ICU).

BOR di ICU turun menjadi 88 persen dari sebelumnya 95 persen. Saat ini, keterisian tempat tidur di ICU mencapai 1.432 pasien.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com