Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Jusuf Hamka Borong Makanan Pedagang Kecil untuk Dibagikan ke Pasien Covid-19 yang Isoman

Kompas.com - 27/07/2021, 16:45 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Jusuf Hamka atau yang disapa Babah Alun beberapa kali memborong makanan milik pedagang kecil saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk dibagikan kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Jusuf mengatakan, dia menggandeng Wali Kota Jakarta Pusat, Dhani Sukma, dalam aksinya tersebut.

"Saya bilang 'Kita operasi kemanusiaan yuk Pak. Tolong dong di mana wilayah Bapak yang sangat termarjinalkan. Johar Baru katanya. Ayok Kamis kita jalan'," kata Jusuf, Selasa (27/7/2021) kepada Kompas.com.

Baca juga: Cerita Jusuf Hamka Geram Ada Kartel Krematorium, Putuskan Bantu Tanpa Lihat Agama

Jusuf lalu menyiapkan sejumlah dana untuk membeli makanan para pedagang kecil yang masih berjualan di sekitar kawasan tersebut. Jusuf juga bantu penutupi penghasilan tukang komedi putar anak-anak. Setelah memberi sejumlah uang, Jusuf meminta mereka pulang ke rumah.

"Saya bawa uang, kami borong satu-satu ada tukang komedi puter segala, awalnya mereka enggak senang. Saya bilang tenang, Bapak biasa penghasilan berapa? Rp 400.000, sekarang baru Rp 150.000. Saya tambahin 250 ribu kamu pulang. Hari ini enggak boleh dagang lagi," ujar dia.

Semua makanan yang dibelikan itu dibagikan ke warga yang terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Kami borong terus langsung kami anterin ke warga yang isoman (isolasi mandiri)," lanjut Jusuf.

Jusuf melakukan itu antara lain di kawasan Karang Anyar. Rupanya, ia menghabiskan masa keciilnya di kawasan tersebut.

Jusuf memberi bantuan kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan suku, agama, atau ras. 

Sebelumnya, dia berusaha memerangi adanya praktik kartel krematorium terhadap keluarga pasien Covid-19. Jusuf merupakan Dewan Pembina Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, yang dimiliki oleh mendiang kakaknya.

Dia mendorong pengurus krematorium untuk membuka layanan bagi pasien Covid-19 dengan tarif yang sewajarnya, yakni Rp 7 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com