Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Bansos Tunai 93.000 Warga Tangsel Terkendala Terbatasnya Petugas PT POS

Kompas.com - 28/07/2021, 09:50 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) di wilayah Tangerang Selatan, Banten, berjalan lambat.

Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman menjelaskan, terdapat sejumlah kendala dalam proses penyaluran BST senilai Rp 600.000 untuk 93.000 penerima di wilayahnya.

Salah satunya adalah jumlah penerima yang terlampau banyak, dibandingkan dengan petugas penyalur dari PT POS Indonesia yang terbatas.

Baca juga: Penyaluran Bansos Tunai Rp 600.000 di Tangsel Berjalan Lambat, Baru Selesai 7 dari 54 Kelurahan

Selain itu, proses penyaluran harus dilakukan secara langsung ke rumah-rumah warga dan ditargetkan rampung pada akhir Juli 2021.

"Karena targetnya (banyak), dan targetnya 31 Juli 2021 harus sudah selesai," ujar Wahyu saat dikonfirmasi.

Untuk itu, kata Wahyu, PT POS Indonesia akan menggandeng pengurus RT/RW dan memusatkan lokasi penyaluran BST di satu titik.

Nantinya, para penerima akan diminta mengambil BST ke tempat yang sudah ditentukan oleh pengurus lingkungan dan PT POS Indonesia di setiap wilayah RT/RW.

"Jadi yang tadinya door to door, sekarang diimbangi dengan basis komunitas. Basis komunitas itu di tiap RT/RW. Tapi yang door to door tetap jalan," ungkap Wahyu.

Wahyu berharap, langkah tersebut dapat mempercepat proses penyaluran BST di wilayah Tangerang yang baru tersalurkan ke 7 kelurahan.

"Progressnya dari 93.000 total di 54 kelurahan, baru tersalurkan ke 7 kelurahan. Saya belum detail angkanya pasti," kata Wahyu.

Baca juga: Pengemudi Harley yang Tabrak Nmax Ingin Damai, Polisi: Tak Menghapus Tindak Pidananya

Kemensos RI sebelumnya mulai menyalurkan BST untuk warga di wilayah Tangerang Selatan, Banten, pada 20 Juli 2021

Penyaluran BST dilakukan oleh PT Pos Indonesia secara langsung kepada 93.000 keluarga penerima.

"Jadi petugas dari PT Pos Indonesia itu Door to Door. Hari pertama Kelurahan Pondok Karya, hari kedua, Kelurahan Pondok Aren, seperti itu enggak serentak," ujar Wahyu saat dikonfirmasi, Kamis (22/7/2021).

Berdasarkan jadwal dari PT Pos Indonesia, kata Wahyu, penyaluran BST yang dirapel dua tahap sekaligus menjadi Rp 600.000 diperkirakan rampung 7 Agustus 2021.

Hal tersebut karena terbatasnya jumlah petugas PT POS untuk menyalurkan BST ke rumah-rumah warga penerima di Tangerang Selatan.

"Kalau di Tangerang Selatan ada 54 kelurahan berarti 54 hari. Tapi kan kelamaan, makanya kami koordinasikan, diusahakan enggak sampai 54 hari lah," ungkap Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com