Harga jual tersebut sudah turun jauh dari harga normal.
"Kalau dulu sebelum pandemi hampir 100 juta harga sewanya," kata Wijaya, pemilik kios, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/7/2021).
Wijaya mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 melanda, tidak sulit untuk menyewakan kiosnya meski dengan harga tinggi. Sebab, kios miliknya itu berada di dekat akses masuk.
Baca juga: Kios Pasar Tanah Abang Diobral Murah akibat Pandemi
"Tapi sekarang harga Rp 15 juta saja enggak laku-laku, padahal itu sudah harga pandemi," ujarnya.
Selain disewakan, banyak juga kios yang kini dijual dengan harga murah. Di Blok A Tanah Abang misalnya, ada kios gandeng ukuran 6 meter persegi yang dijual dengan harga Rp 150 juta.
Pemilik mengaku menjual kios itu di bawah harga modal saat membelinya dari PD Pasar Jaya. Semula ia menjual kios itu dengan harga Rp 285 juta, tetapi tak kunjung laku.
Akhirnya ia pun menurunkan harga hingga hampir setengahnya.
"Turun harga menjadi Rp 150 juta, harus terjual cepat," tulis Rusli, pemilik kios tersebut, di situs OLX.
Baca juga: Bendera Putih di Pasar Tanah Abang, Pengelola: Sangat Kecil Kemungkinan Oknumnya Pedagang
Pihak pengelola Pasar Tanah Abang pun mengakui ada penurunan harga jual dan sewa kios di Pasar Tanah Abang. Namun, menurut dia, pandemi Covid-19 bukan menjadi faktor diobralnya harga jual dan sewa kios.
Ia menyebutkan, turunnya harga jual dan sewa kios lebih disebabkan hak guna bangunan yang sudah hampir habis.
Ia menjelaskan, setiap kios yang telah dibeli dari Pasar Jaya memiliki jangka waktu hak guna hingga 20 tahun. Jika batas waktu itu sudah berakhir, kios dikembalikan ke PD Pasar Jaya untuk direvitalisasi serta dijual kembali.
"Di Blok A tanah Abang misalnya, sudah operasional 2005. Artinya, sudah lebih dari 15 tahun, hak guna pakainya tinggal sedikit lagi. Otomatis harganya turun dong, karena masa pakainya sudah tinggal sedikit lagi," kata Heri.
Selain itu, ia menilai turunnya harga jual atau sewa kios disebabkan pertumbuhan di kawasan Pasar Tanah Abang yang semakin pesat. Semakin banyak kios yang dibangun maka semakin ketat juga persaingan harga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.