Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Warga Kota Bogor yang Meninggal Saat Isoman Belum Divaksin

Kompas.com - 29/07/2021, 13:26 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber Kompas.id

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, setidaknya 99 pasien Covid-19 di Kota Bogor meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Setelah ditelusuri, ternyata mayoritas dari pasien yang meninggal saat isoman itu belum divaksin Covid-19.

Berdasarkan data, sekitar 85 persen warga isolasi mandiri yang meninggal tercatat belum menerima vaksin dan memiliki rata-rata usia di atas 50 tahun serta memiliki komorbid (penyakit penyerta).

Untuk itu, kepada para relawan, Bima mengimbau, jika ada warga isoman yang memiliki kriteria tersebut agar langsung berkoordinasi dengan camat, lurah, dan puskesmas.

Baca juga: Fakta Mensos Risma Terima Aduan Pungli Bansos Saat Sidak ke Kota Tangerang

Bima meminta untuk tidak membiarkan warga yang masuk kriteria tersebut menjalani isolasi di rumah.

Jumlah relawan yang terlibat sekitar 176 orang. Mereka tersebar di masing masing wilayah kecamatan.

Sebanyak 36 relawan di Bogor Selatan, 13 relawan di Bogor Utara, 42 relawan di Bogor Barat, 33 relawan di Bogor Tengah, serta 22 relawan di Bogor Timur dan di Tanah Sareal, Kompas.id melaporkan.

”Apalagi jika memiliki gejala. Komunikasikan hal tersebut dengan puskesmas dan yang lainnya. Jika ada fasilitas isolasi yang terdekat, silakan dibawa ke tempat isolasi. Jika tidak ada, monitoring-nya dilakukan secara intens, saturasi, dan lain-lain,” kata Bima.

Baca juga: Unggahan Viral Potongan BST untuk Bensin Ambulans di Depok, Ini Klarifikasi Ketua RW

 

Tren peningkatan kematian

Sementara itu, kasus kematian di Kota Bogor masih menunjukkan tren peningkatan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada Senin (26/7/2021), tercatat ada penambahan 30 kasus kematian. Itu merupakan angka tertinggi kasus kematian selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Alasan Pemprov DKI Wajibkan Pengunjung Salon, Hotel, dan Restoran Harus Sudah Divaksin

Dari 30 kasus tersebut, 21 meninggal di rumah sakit dan 9 sisanya di rumah.

”Fokus langkah pertama adalah monitoring warga yang tengah menjalani isolasi mandiri. Saya ingin relawan benar-benar fokus pada aspek kesehatan warga isoman jangan sampai kecolongan ada warga isoman yang meninggal. Jadi, harus dipastikan jangan ada perburukan kondisi,” tutur Bima Arya, Rabu (28/7/2021). 

(Kompas.id/ Aguido Adri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Tren Kasus Kematian di Kota Bogor Tinggi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.id
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com