TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan tampaknya belum akan membuat tempat karantina terpusat baru di tingkat kecamatan ataupun kelurahan.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie ketika menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang meminta penambahan tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19.
Penambahan tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan memperbanyak tempat karantina terpusat hingga ke tinggkat kecamatan ataupun kelurahan.
"Sudah dibuat isolasi terpusat tersebut sejak tahun lalu, yang kami sebut Rumah Lawan Covid-19. Nampaknya saat ini masih cukup" ujar Benyamin melalui pesan singkat, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap di Tangsel Baru Tercapai 14 Persen dari Target 1 Juta Penduduk
Menurut Benyamin, Rumah Lawan Covid-19 memiliki kapasitas 300 tempat tidur isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bergejala ringan.
Saat ini, pusat karantina milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan tersebut masih bisa menampung pasien Covid-19, karena terdapat lebih dari 100 tempat tidur kosong.
"Rumah Lawan Covid-19 di kawasan Ciater kapasitas 300 tempat tidur. Sekarang masih ada sekitar 120 warga yang ditangani di sana," kata Benyamin.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, didesak untuk segera menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Tito saat mengemukakan bahwa tingkat keterisian tempat (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Tangerang Selatan masih tinggi.
Baca juga: BOR Rumah Sakit Covid-19 di Tangsel Lebih dari 90 Persen, Mendagri Minta Tempat Tidur Ditambah
"Karena itu perlu dilakukan penambahan untuk bed Covid-19, baik dari rumah sakit pemerintah maupun swasta yang dikonversi untuk menjadi tempat perawatan Covid-19," kata Tito di Balai Kota Tangerang Selatan, Selasa (27/7/2021).
Selain itu, kata Tito, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga harus menambah lagi tempat isolasi mandiri terpusat. Tidak hanya mengandalkan satu pusat karantina yang kini sudah digunakan, yakni Rumah Lawan Covid-19.
Menurut Tito, Pemkot Tangsel seharusnya bisa membangun tempat isolasi mandiri terpusat di tingkat kecamatan, atau bahkan kelurahan.
"Memperbanyak tempat isolasi mandiri terpusat. Isolasi mandiri terpusat di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan. Paling tidak sampai situ. Syukur kalau bisa sampai ke tingkat kampung," ujar Tito.
Dengan begitu, pasien Covid-19 yang belum mengalami gejala berat bisa menjalani perawatan sementara dengan pengawasan tenaga kesehatan di pusat karantina tersebut.
"Jadi bagi masyarakat yang positif belum berat bisa dirawat di sana, tidak langsung masuk ke tempat perawatan Covid-19. Perawatan Covid-19 untuk mereka yang sudah enam hari gejalanya tidak turun-turun," kata Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.