TANGERANG, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang mendapatkan dampak yang cukup besar terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
Kepala Kantor Imigrasi Tangerang Felucia Sengky mengakui, pihaknya terpaksa menutup sementara layanan untuk warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) imbas penerapan PPKM level 4.
Pelayanan telah ditutup sejak PPKM darurat diterapkan. Meski demikian, Imigrasi Tangerang tetap melayani mereka yang memiliki kebutuhan darurat.
"Tapi emang ada juga yang datang untuk (kebutuhan) darurat, walau tidak banyak jumlahnya. Setiap hari memang masih juga ada," tutur dia dalam rekaman suara, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Penganiaya Tetangga hingga Tewas Sering Protes ke Ketua RT gara-gara Kotoran Anjing
Usai pihaknya menutup layanan untuk WNI dan WNA, jumlah pemohon di Imigrasi Tangerang merosot hingga 90 persen.
Sisa 10 persen pemohon yang masih dilayani merupakan WNI atau WNA yang memang diharuskan untuk memperpanjang paspor atau membuat paspor baru.
Kantor Imigrasi juga terpaksa menutup beberapa pelayanan di gerai pelayanan publik, mal pelayanan publik, atau pun universitas swasta yang terletak di Tangerang Raya, sejak PPKM darurat diterapkan.
"Iya, pelayanan yang kami buka di lokasi lain juga tutup. Mal-nya juga kan ditutup," ujar Sengky.
Di satu sisi, pelayanan Imigrasi Tangerang yang diselenggarakan dalam bentuk daring atau online masih berjalan selama ini.
Adapun pelayanan dalam bentuk daring yang masih bisa diakses dikhususkan bagi WNA.
Terkait penerapan PPKM level 4, pihaknya sempat menyalurkan sembako kepada mereka yang terdampak aturan tersebut.
Baca juga: Alasan Pemprov DKI Wajibkan Pengunjung Salon, Hotel, dan Restoran Harus Sudah Divaksin
Pemberian sembako itu diberikan berdasar arahan Kementerian Hukum dan HAM.
"Kita ketahui bersama memang saat ini kita sedang hadapi pandemi yang dikatakan di titik kritis dan ini sangat berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat," paparnya.
Dia mengakui, pegawai aparatur sipil negara (ASN) memang tergolong cukup beruntung saat pandemi seperti ini.
Pasalnya, mereka masih menerima upah yang tetap dalam kurun waktu satu bulan.