Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 4, Pemohon di Kantor Imigrasi Tangerang Merosot hingga 90 Persen

Kompas.com - 29/07/2021, 16:55 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang mendapatkan dampak yang cukup besar terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

Kepala Kantor Imigrasi Tangerang Felucia Sengky mengakui, pihaknya terpaksa menutup sementara layanan untuk warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) imbas penerapan PPKM level 4.

Pelayanan telah ditutup sejak PPKM darurat diterapkan. Meski demikian, Imigrasi Tangerang tetap melayani mereka yang memiliki kebutuhan darurat.

"Tapi emang ada juga yang datang untuk (kebutuhan) darurat, walau tidak banyak jumlahnya. Setiap hari memang masih juga ada," tutur dia dalam rekaman suara, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Penganiaya Tetangga hingga Tewas Sering Protes ke Ketua RT gara-gara Kotoran Anjing

Usai pihaknya menutup layanan untuk WNI dan WNA, jumlah pemohon di Imigrasi Tangerang merosot hingga 90 persen.

Sisa 10 persen pemohon yang masih dilayani merupakan WNI atau WNA yang memang diharuskan untuk memperpanjang paspor atau membuat paspor baru.

Kantor Imigrasi juga terpaksa menutup beberapa pelayanan di gerai pelayanan publik, mal pelayanan publik, atau pun universitas swasta yang terletak di Tangerang Raya, sejak PPKM darurat diterapkan.

"Iya, pelayanan yang kami buka di lokasi lain juga tutup. Mal-nya juga kan ditutup," ujar Sengky.

Di satu sisi, pelayanan Imigrasi Tangerang yang diselenggarakan dalam bentuk daring atau online masih berjalan selama ini.

Adapun pelayanan dalam bentuk daring yang masih bisa diakses dikhususkan bagi WNA.

Terkait penerapan PPKM level 4, pihaknya sempat menyalurkan sembako kepada mereka yang terdampak aturan tersebut.

Baca juga: Alasan Pemprov DKI Wajibkan Pengunjung Salon, Hotel, dan Restoran Harus Sudah Divaksin

Pemberian sembako itu diberikan berdasar arahan Kementerian Hukum dan HAM.

"Kita ketahui bersama memang saat ini kita sedang hadapi pandemi yang dikatakan di titik kritis dan ini sangat berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat," paparnya.

Dia mengakui, pegawai aparatur sipil negara (ASN) memang tergolong cukup beruntung saat pandemi seperti ini.

Pasalnya, mereka masih menerima upah yang tetap dalam kurun waktu satu bulan.

Sedangkan, selain pegawai ASN, tidak dapat dipastikan bahwa mereka menerima uang yang tetap dalam waktu satu bulan.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk menyalurkan sembako itu kepada orang yang tepat.

"Sebagai ASN, untuk pendapatan, kami pasti ada tiap bulan dari pemerintah dibandingkan dengan masyarakat yang sampai saat ini banyak yang terdampak PHK atau pemotongan gaji," tutur dia.

"Jadi, semangat kita benar-benar ingin membantu masyarakat membutuhkan," imbuhnya.

Sembako itu disalurkan kepada puluhan warga di beberapa kecamatan di Kota Tangerang, seperti di Karawaci, Tangerang, Cipondoh, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com