JAKARTA, KOMPAS.com - Satpol PP gadungan, YF juga menipu bibinya, BA yang semula turut diamankan karena diduga terlibat dalam proses penipuan dengan modus perekrutan ilegal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, YF selama tinggal bersama BA mengaku sebagai anggota Satpol PP DKI Jakarta.
Kepada BA, YF mengaku menjabat sebagai pejabat pengadaan barang dan jasa bidang pengembangan hingga bisa merekrut kerja seseorang.
"Tantenya juga ditipu oleh pelaku. Karena tantenya ini kan tinggal sama-sama di dalam satu rumah. YF ini mengaku pegawai Satpol PP," ujar Yusri, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Korban Penipuan Satpol PP Gadungan Diberi SK Pengangkatan Palsu
Yusri mengatakan, bibi YF, BA tidak mengetahui selama ini yang dilakukan keponakannya merupakan aksi penipuan.
Dengan demikian, kata Yusri, BA saat ini berstatus menjadi saksi atas kasus penipuan yang dilakukan oleh YF.
"Tantenya sendiri menjadi saksi. Tantenya baru sadar kalau keponakannya ini bukan juga merupakan satpol PP," ucap Yusri.
Sebelumnya, YF menipu sembilan orang dengan modus merekrut mereka menjadi anggota Satpol PP DKI Jakarta.
Kepada para korban, YF mengaku sebagai Kepala Bidang Pengembangan Satpol PP DKI Jakarta. Dia memungut bayaran Rp 5 hingga Rp 25 juta dari para korbannya itu.
Baca juga: Satpol PP Gadungan Rekrut Anggota, Para Korbannya Sempat Menindak Pelanggar PPKM di Jaktim dan Jakut
Uniknya, sembilan orang yang menjadi korban setempat bertindak sebagai petugas Satpol PP. Mereka menindak para pelanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan, jabatan yang disebutkan YF kepada para korban penipuan itu tidak pernah ada atau fiktif.
"Itu jabatan tidak ada orangnya. Jabatan itu tidak ada di kami," kata Arifin, Senin (26/7/2021) seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Berdasarkan pengakuan YF, para korbannya sudah diberikan upah per bulan dengan nominal yang tidak sesuai kontrak, antara Rp 900.000 hingga Rp 3 juta.
Aksi YF terungkap setelah salah satu korban yang melaporkannya ke Satpol PP DKI Jakarta.
Baca juga: Satpol PP Gadungan Ajak Bibi Tipu Warga buat Jadi Pegawai Kontrak Pemprov DKI
"Kami mendapatkan informasi beberapa hari sebelumnya bahwa ada salah satu yang sampaikan kepada kami adanya penipuan rekrutmen PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan), mereka diminta bayar dan beberapa sudah dipekerjakan oleh yang bersangkutan," kata Arifin.
Saat beraksi, YF mengajak bibinya, BA untuk bertugas sebagai penerima lamaran dan setoran uang dari korban.
Arifin mengatakan, YF memberikan surat keterangan (SK) pengangkatan kepada para korban dengan mencatut nama Kasatpol PP DKI Jakarta DKI Arifin.
"Salah satu korban mengaku dalam SK Satpol PP tersebut ada nama saya, kolom tanda tangan dan ada barcode di bawahnya, tapi ketika dicek barcode itu kosong," ucap Arifin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.