JAKARTA, KOMPAS.com - Angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta kembali meningkat. Hari ini, Kamis (29/7/2021), terdapat penambahan kasus sebanyak 3.845.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan jumlah kasus didapat dari pemeriksaan PCR terhadap 25.242 orang.
"Sebanyak 25.242 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.845 positif dan 21.397 negatif," ucap Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis (29/7/2021).
Dengan penambahan kasus tersebut, angka kumulatif Covid-19 di Jakarta mencapai 807.872 kasus.
Baca juga: Wagub DKI: Angka Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 di Jakarta Turun Lagi
Kabar baiknnya, hari ini tercatat ada 11.440 pasien sembuh sehingga angka kumulatif pasien Covid-19 dinyatakan sembuh sebanyak 768.562 orang.
Pasien aktif Covid-19 di Jakarta juga berkurang sebanyak 7.751 orang. Angka pasien aktif kini sebanyak 27.466 kasus.
Di sisi lain, kabar duka masih tetap mengiringi dengan adanya angka kematian pasien Covid-19 yang masih tinggi.
Hari ini tercatat 156 pasien Covid-19 berpulang, sehingga total korban jiwa akibat Covid-19 di Jakarta kini di angka 11.844 orang.
Baca juga: Tanya Jawab Seputar Bansos Beras di Jakarta
Dwi juga melaporkan program vaksinasi Covid-19 di Jakarta yang kini telah menjangkau 7.282.669 orang atau 82,6 persen dari target vaksinasi 7,5 juta, sedangkan dosis kedua mencapai 2.426.508 orang atau 27,5 persen dari target vaksinasi.
Sementara itu, untuk vaksinasi gotong royong mencapai 154.534 orang untuk dosis pertama, sedangkan dosis kedua sebanyak 92.461 orang.
Dwi menjelaskan, jumlah vaksinasi hari ini terlihat berkurang dari sebelumnya karena ada pemisahan jumlah vaksinasi gotong royong dengan vaksinasi program pemerintah.
"Mulai hari ini, data vaksin gotong royong dipisahkan dari vaksin program," kata dia.
Baca juga: Keterisian ICU di Jakarta Masih Tinggi, Tersisa 172 Tempat Tidur
Meskipun sudah banyak penduduk Jakarta yang menerima vaksinasi, Dwi meminta agar masyarakat tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.
"Mengingat, vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan dalam keseharian," ucap Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.