Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Target Terbanyak di Jakarta, Vaksinasi Covid-19 di Cengkareng Kini Sudah 45 Persen

Kompas.com - 30/07/2021, 16:12 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat telah mencapai 45,45 persen.

"Kita sekarang sudah 45,45 persen dari target 456.111 orang," kata Camat Cengkareng Ahmad Faqih saat dihubungi Jumat (30/7/2021).

Artinya, sebanyak 207.302 warga Cengkareng telah menerima vaksin Covid-19.

Faqih mengungkap, Kecamatan Cengkareng memiliki target vaksinasi tertinggi se-DKI Jakarta. Sementara, per harinya, kurang lebih 4.600 orang menerima vaksin Covid-19.

"Cuma persoalannya karena sasaran kita itu cukup besar, jadi penambahan vaksinasi sehari 4.600 itu baru satu persen, kalau dilihat secara presentase nggak ada apa-apanya tapi kalau kita lihat dari kuantitas kita mungkin lebih besar dari kecamatan lain di Jakarta," terangnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kecamatan Cengkareng Menurun, Sudah Tak Ada Lagi Zona Merah

Kata Faqih, sedikitnya 15 gerai vaksinasi Covid-19 beroperasi setiap harinya di Kecamatan Cengkareng.

"Semua puskesmas kelurahan bisa vaksin, itu ada 9. Puskesmas kecamatan juga bisa. Ada juga gerai vaksinasi 2 dari TNI, 2 dari Polri. Lalu satu lagi vaksinasi mobile bantuan dari pemda DKI Jakarta," jelasnya.

Di samping itu, jumlah kasus Covid-19 di Kecamatan Cengkareng menunjukkan penurunan selama satu pekan ke belakang.

Sebelumnya,  Kecamatan Cengkareng sempat tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah kasus Covid-19 se-DKI Jakarta. Kini, Kecamatan Cengkareng mendudukki posisi ke-8.

"Sekarang sudah jauh menurun kondisinya, posisi Cengkareng di nomor 8 dari seluruh kecamatan di DKI. Dulu iya, nomor satu se-DKI dan cukup lama bertahan," kata Faqih.

Bahkan, Faqih menyebutkan bahwa sudah tak ada zona merah penyebaran Covid-19 di kecamatannya.

Baca juga: Pasien Covid-19 di RSUD Cengkareng Telah Berkurang Sejak Satu Minggu Terakhir

Padahal, pada pertengahan Juli, Faqih menyebutkan ada lebih dari sepuluh zona merah di Kecamatan Cengkareng.

"Kalau sekarang sudah beralih. Sekarang zona oranye tiga, sisanya kuning dan hijau," ungkap Faqih.

Pada 29 Juli 2021, penambahan kasus baru di Kecamatan Cengkareng adalah 102, jauh berkurang jika dibandingkan dengan pertengahan Juli yang mencatat pertambahan kasus sebanyak lebih dari 500 per harinya.

Namun, Faqih menegaskan bahwa kondisi saat ini bukan kondisi yang paling ideal. Masyarakat harus tetap waspada dan tak boleh melonggarkan protokol kesehatan.

Pasalnya, jumlah kasus aktif di Kecamatan Cengkareng masih tinggi.

"Kita kasus aktif masih di angka 2000-an. Kondisi begini sebetulnya masih relatif masih mengkhawatirkan karena tidak menutup kemungkinan dari kasus aktif ini masih menularkan," jelas Faqih.

Data terkini, sebanyak 1.606 warga Kecamatan Cengkareng menjalani isolasi mandiri di rumah, tujuh orang menjalani isolasi terpusat dan 717 orang masih dirawat di rumah sakit karena terinfeksi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com