Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Awak Ambulans Tentang Kendaraan yang Halangi Mereka di Pamulang Saat Jemput Pasien Kritis

Kompas.com - 30/07/2021, 23:04 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Sebuah mobil sedan diduga telah menghalangi laju ambulans saat melintas di Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, pada Kamis (29/7/2021) malam.

Seorang awak ambulans itu yang bertindak sebagai kernet, Bagus Sujiwo (20) menceritakan, peristiwa tersebut terjadi ketika dia dan sopir ambulans bernama Elzan mendapatkan tugas untuk menjemput pasien berstatus kritis di Depok, Jawa Barat.

Ambulans itu langsung berangkat dengan kecepatan tinggi dari kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, menuju sebuah perumahan di bilangan Sawangan, Depok, Jawa Barat.

"Dari Ciledug, menuju Perumahan Kemang Raya Residence, Sawangan, Depok. Ditelepon, suruh menjemput pasien dengan status kritis," ujar Bagus, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Video Ambulans Diduga Dihalangi Kendaraan Lain di Pamulang Viral, Polisi Kejar Pelaku

Sesampai di kawasan Ciputat menuju Pamulang, kata Bagus, terdapat sebuah mobil jenis sedan melaju dilajur kanan Jalan Raya Jakarta-Bogor. Bagus dan Elzan yang sedang bertugas menjemput pasien pun berupaya menyalip mobil tersebut dan meminta dibukakan jalan dengan membunyikan sirine.

Namun, kata Bagus, kendaraan tersebut tetap melaju kencang di depan ambulans. Elzan yang duduk di kursi kemudi kesulitan menyalip mobil tersebut.

"Mobil itu sepertinya ngeledek. Saya ngebut dia ikut ngebut. Saya belok ke kanan dia ikut ke kanan. Bahkan dia sempat ngerem mendadak," kata Bagus.

Bagus yang geram lalu menyalakan ponsel dan merekam peristiwa tersebut. Tak lama kemudian, mobil sedan itu mengambil lajur kiri, tanpa mengurangi kecepatannya.

Ambulans yang ditumpangi Bagus dan Elzan sempat beriringan sesaat dengan mobil tersebut. Sampai akhirnya, pengendara sedan itu mengurangi kecepatan kendaraannya.

"Sesudah memvideokan enggak lama itu mobil langsung ambil kiri. Saya mengeluarkan kata-kata seperti di vdieo yang viral, baru dia mengurangi kecepatan," kata Bagus.

Berselang lima menit dari peristiwa itu, Bagus mendapatkan telepon dari pihak keluarga pasien. Mereka melaporkan bahwa pasien yang hendak dijemput dan diantar ke rumah sakit itu telah meninggal dunia.

"Berselang lima menitlah, saya ditelepon lagi oleh pihak keluarga pasien. Ternyata sudah menghembuskan napas terakhir di rumah," ungkap Bagus.

Bagus dan Elzan tetap melanjutkan perjalanan ke rumah pasien untuk memastikan kabar duka tersebut.

"Kami putuskan untuk lanjut ke rumah pasien. Memastikan apakah benar? Ternyata benar pasien itu sudah tidak ada," kata Bagus.

Atas peristiwa itu, Bagus berharap para pengendara lebih bijak dan bisa memahami fungsi ambulans yang bertugas dalam kondisi gawat darurat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com