Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blusukan Bagi-bagi Sembako, Wali Kota Depok: Kita Berharap Bisa Selesaikan Pandemi dengan Sedekah

Kompas.com - 31/07/2021, 15:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris untuk kali kedua blusukan pada akhir pekan untuk membagikan bantuan sosial kepada warga, Sabtu (31/7/2021).

Menariknya, bantuan sosial ini disebut berasal dari hasil donasi/sedekah para ASN. Idris yang juga seorang pemuka agama menyampaikan pesan di balik kegiatan yang dinamai Depok Sedekah Bersama (D'SabR) ini.

"Sedekah adalah sebagai sarana, kata Nabi, sebagai sarana atau media kita bisa menalak bala. Dengan harapan kita bisa selesaikan pandemi ini dengan banyak bersedekah," ungkap Idris dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Sabtu siang.

Baca juga: Bikin Kegiatan Depok Sedekah Bersama, Idris-Imam Blusukan Bagikan Sembako ke Warga

"Semangatnya adalah semangat bersedekah ya. Mungkin sedekah kita selama ini dianggap kurang. Harta orang-orang tidak mampu pada kita belum kita salurkan. Sekarang, ini mumpung kesempatan kita untuk memberikan suatu persembahan kepada mereka," lanjutnya.

Idris mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan terus berlangsung untuk beberapa waktu ke depan. Setiap pekan, setiap OPD di lingkungan Pemerintah Kota Depok akan menghimpun sedekah untuk dibagi-bagikan pada akhir pekan.

Ia menyebutkan, pekan kemarin ada 600-an paket bantuan yang dibagikan kepada warga. Pekan ini, ia menaksir ada sekitar 1.400 paket yang akan dibagikan.

Baca juga: Update: Pasien Aktif Covid-19 di Depok Naik Lagi Jadi 10.123 Orang

Idris meminta agar paket yang sudah terhimpun setiap minggunya langsung dihabiskan.

"Tidak hanya yang isolasi mandiri saja, tapi yang terdampak juga harus diberikan. Tolong, dilaporkan juga kalau ada yang terdampak, kasih tahu (pemkot). Sebab, ini akan terus berlangsung," ungkap Idris.

"Ini dilanjutkan terus. Termasuk juga teman-teman yang beruntung mendapat keuntungan, dalam tanda petik, dari sisi usahanya, kita minta juga mereka untuk bersedekah juga. Di sini banyak juga, tidak hanya dari PNS, tapi PNS kita dulukan," imbuhnya.

"Inovasi" meringankan dampak ekonomi dari PPKM level 4 dengan mengandalkan sedekah/donasi sebelumnya telah disampaikan oleh Idris kepada jajaran ASN di lingkungan Pemkot Depok.

Baca juga: Pemkot Depok Terus Genjot Kapasitas Tes Covid-19

Lewat Surat Edaran (SE) Nomor : 510/378-DKUM, ia mengajak ASN untuk berbelanja produk lokal usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sebagai bentuk dukungan nyata kepada warga dan pelaku UMKM di masa pandemi Covid-19.

"Produk UMKM yang dibeli tersebut didistribusikan kepada masyarakat atau aparatur yang sedang menjalani isolasi mandiri," kata Idris.

Kepada awak media, ia juga sempat mengemukakan rencananya menyurati perusahaan-perusahaan sektor prioritas yang dianggapnya tak terdampak PPKM level 4, untuk turut berdonasi.

Baca juga: Depok Ingin Buat Lembaga Konsultasi untuk Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

"Yang saya kerahkan sekarang bukan hanya APBD, tapi juga pejabat, pegawai, pengusaha, perbankan, semuanya, untuk ikut serta bersedekah. Yuk bagi-bagi," kata Idris dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, pekan lalu.

"Makanya, bagi sini duitnya, gitu. Keuntungannya sekian persen, bagi. Kita sedekah untuk mereka agar kita bisa terlepas dari bencana ini," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com