Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Panggil Pemilik Mobil yang Diduga Halangi Ambulans Saat Jemput Pasien Kritis

Kompas.com - 31/07/2021, 19:10 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi memanggil pemilik mobil sedan yang dugaan menghalangi laju ambulans saat menjemput pasien kritis.

Selain itu, sopir ambulans tersebut juga akan dimintai keterangan.

Adapun aksi dugaan penghalangan terjadi saat ambulans melintas di Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.

"Saat ini kami telah mengidentifikasi dua belah pihak dari ambulans dan mobil sedan. Saat ini kami telah memanggil (melayangkan surat panggilan)," ujar Kasat Lantas Polres Tangerang Selatan AKP Dicky Dwi Priambudi Sutarman, Sabtu (31/7/2021).

Baca juga: Video Ambulans Diduga Dihalangi Kendaraan Lain di Pamulang Viral, Polisi Kejar Pelaku

Sopir ambulans dan pemilik mobil sedan dipanggil untuk mengklarifikasi kasus tersebut. Adapun pemanggilan dijadwalkan pada awal pekan depan.

"Keduanya kami undang untuk klarifikasi ke Polres Tangsel. Pekan depan diharapkan keduanya bisa mendatangi Polres Tangsel," ucap Dicky.

Sebelumnya, seorang awak ambulans yang bertindak sebagai kernet, Bagus Sujiwo (20), menceritakan, peristiwa tersebut terjadi ketika dia dan sopir ambulans bernama Elzan mendapatkan tugas untuk menjemput pasien berstatus kritis di Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Cerita Awak Ambulans Tentang Kendaraan yang Halangi Mereka di Pamulang Saat Jemput Pasien Kritis

Ambulans itu langsung berangkat dengan kecepatan tinggi dari kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, menuju sebuah perumahan di bilangan Sawangan, Depok, Jawa Barat.

"Dari Ciledug, menuju Perumahan Kemang Raya Residence, Sawangan, Depok. Ditelepon, suruh menjemput pasien dengan status kritis," ujar Bagus, Jumat (30/7/2021).

Sesampai di kawasan Ciputat menuju Pamulang, kata Bagus, terdapat sebuah mobil sedan melaju di lajur kanan Jalan Raya Jakarta-Bogor.

Bagus dan Elzan yang sedang bertugas menjemput pasien pun berupaya menyalip mobil tersebut dan meminta dibukakan jalan dengan membunyikan sirine.

Baca juga: 3.327 Kasus Baru Covid-19 di Jakarta Hari Ini, Positivity Rate Masih di Atas Standar Aman

Namun, kata Bagus, kendaraan tersebut tetap melaju kencang di depan ambulans. Elzan yang duduk di kursi kemudi kesulitan menyalip mobil tersebut.

"Mobil itu sepertinya ngeledek. Saya ngebut dia ikut ngebut. Saya belok ke kanan dia ikut ke kanan. Bahkan dia sempat ngerem mendadak," kata Bagus.

Bagus yang geram lalu menyalakan ponsel dan merekam peristiwa tersebut. Tak lama kemudian, mobil sedan itu mengambil lajur kiri, tanpa mengurangi kecepatannya.

Ambulans yang ditumpangi Bagus dan Elzan sempat beriringan sesaat dengan mobil tersebut. Sampai akhirnya, pengendara sedan itu mengurangi kecepatan kendaraannya.

"Sesudah memvideokan enggak lama itu mobil langsung ambil kiri. Saya mengeluarkan kata-kata seperti di video yang viral, baru dia mengurangi kecepatan," kata Bagus.

Baca juga: Indikasi Gelombang Kedua Covid-19 di Jakarta Mereda, Anies: Hati-hati, Kita Belum Menang!

Berselang lima menit dari peristiwa itu, Bagus mendapatkan telepon dari pihak keluarga pasien.

Mereka melaporkan bahwa pasien yang hendak dijemput dan diantar ke rumah sakit itu telah meninggal dunia.

"Berselang lima menitlah, saya ditelepon lagi oleh pihak keluarga pasien. Ternyata sudah menghembuskan napas terakhir di rumah," ungkap Bagus.

Bagus dan Elzan tetap melanjutkan perjalanan ke rumah pasien untuk memastikan kabar duka tersebut.

"Kami putuskan untuk lanjut ke rumah pasien. Memastikan apakah benar? Ternyata benar pasien itu sudah tidak ada," kata Bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com