Pembelian paket itu kemudian didokumentasikan dalam bentuk video atau foto dan mengunggahnya ke media sosial dengan tagar #ASNdepokpeduli dan #beliprodukUMKMdepok.
Setiap hari Kamis paling lambat pukul 16.00 WIB, penanggungjawab masing-masing perangkat daerah mengirimkan laporan hasil donasi dan jumlah paket bantuan.
"Khusus kecamatan melaporkan juga data masyarakat yang membutuhkan bantuan," kata Wahid.
Baca juga: Bikin Kegiatan Depok Sedekah Bersama, Idris-Imam Blusukan Bagikan Sembako ke Warga
Setelah itu, lanjutnya, laporan diberikan kepada Wali Kota Depok, Mohammad Idris melalui Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Depok.
"Setiap hari Jumat, penanggungjawab kota akan memberikan data alokasi bantuan per kecamatan sebagai dasar bagi masing-masing perangkat daerah untuk mengirimkan paket bantuan ke kecamatan yang sudah ditentukan," ungkapnya.
"Lalu, kecamatan dan kelurahan mendistribusikan paket bantuan ke masyarakat yang membutuhkan, dengan sasaran pasien isolasi mandiri, pembimbing rohani, disabilitas, seniman, lansia serta warga terdampak pandemi Covid-19 lainnya," kata Wahid.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku akan bersurat kepada perusahaan-perusahaan sektor esensial dan kritikal yang diperbolehkan beroperasi selama PPKM Darurat/Level 4.
Dalam surat itu, Idris berharap agar perusahaan-perusahaan tersebut bersedia menyisihkan kasnya untuk berdonasi kepada warga yang finansialnya terdampak PPKM Darurat/Level 4.
"Yang saya kerahkan sekarang bukan hanya APBD, tapi juga pejabat, pegawai, pegusaha, perbankan, semuanya, untuk ikut serta bersedekah. Yuk bagi-bagi," kata Idris.
Ia menjelaskan, hal itu didasari oleh keadaan bahwa perusahaan-perusahaan sektor prioritas itu relatif tidak terganggu oleh pembatasan ketat pemerintah.
"Artinya, karyawannya, direkturnya, tidak terdampak Covid-19 secara finansial," ujar Idris.
Sementara itu, di luar sana, banyak lagi warga Depok yang kondisi finansialnya terdampak
"Makanya, bagi sini duitnya, gitu. Keuntungannya sekian persen, bagi," ujar Idris.
"Kita sedekah untuk mereka agar kita bisa terlepas dari bencana ini," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.