DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok, Jawa Barat, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono blusukan ke perumahan-perumahan warga untuk membagikan sembako, Sabtu (31/7/2021).
Idris membagikan sembako kepada warga di Jalan Gadong Raya, Cisalak Pasar, Cimanggis dan warga di Jalan Asri, Jatijajar, Tapos.
Sementara itu, Imam membagikan bantuan sosial di Kelurahan Mekarjaya dan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya.
Itu merupakan kali kedua mereka melakukannya. Kali pertama dilakukan pada akhir pekan lalu.
Baca juga: Blusukan Bagi-bagi Sembako, Wali Kota Depok: Kita Berharap Bisa Selesaikan Pandemi dengan Sedekah
"Minggu kemarin itu 600-an (paket sembako). Sekarang 1.400-an. Nah mudah-mudahan minggu depan bisa lebih lagi," kata Idris seusai membagikan sembako, dalam keterangan video yang diterima Kompas.com pada Sabtu siang.
"Tidak hanya yang isolasi mandiri saja, tapi yang terdampak juga harus diberikan. Tolong, dilaporkan juga kalau ada yang terdampak, kasih tahu (Pemkot). Sebab, ini akan terus berlangsung," ungkap Idris.
Ya, ini akan terus berlanjut. Di luar APBD, Pemkot Depok melakukan "terobosan" dengan membikin kegiatan Depok Sedekah Bersama/Depok Saba Rakyat (D'SabR).
Tujuannya untuk meringankan beban finansial warga yang terdampak pandemi Covid-19 dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Dikutip dari situs resmi Pemkot Depok, program D'SabR sampai Jumat lalu telah berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 265.582.500 dari 38 perangkat daerah.
Nominal itu telah disalurkan dalam bentuk 1.415 paket sembako dan produk UMKM Depok ke 11 kecamatan.
Secara formal, kegiatan itu dilakukan berdasarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 460/386-Ekonomi.
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Wahid Suryono mengatakan, kata 'sabr' berasal dari bahasa Arab yang bermakna sabar dan dari bahasa Inggris 'sabre' bermakna pedang.
"Lalu, sedekah ibarat pedang terhunus yang bisa mengalahkan musuh, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sedekah bisa menolak bala atau bencana ataupun musibah," ujarnya.
Supaya ekonomi berputar, uang donasi dari perangkat-perangkat daerah itu harus dibelanjakan di UMKM Kota Depok, di toko/warung/outlet UMKM/ koperasi, dengan nilai minimal Rp 150.000 per paket.
Masing-masing perangkat daerah, termasuk kelurahan, menggalang donasi dari ASN pada Senin-Kamis.