Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Ragunan Belum Tahu Awal Mula Penularan Dua Harimau hingga Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 02/08/2021, 14:58 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, masih menelusuri awal mula penularan Tino dan Hari, dua ekor Harimau Sumatera yang positif Covid-19.

Pengelola TMR memastikan petugas yang merawat Tino dan Hari dalam keadaan sehat.

"Ini masih menjadi tracing kami, masih ditelusuri sumbernya itu," ungkap Humas Taman Margasatwa Ragunan Bambang Wahyudi kepada wartawan, Senin (2/8/2021).

Bambang menyebutkan, para petugas yang biasa mengurus Tino dan Hari tak menunjukkan gejala Covid-19 atau sakit sama sekali.

Baca juga: Anies Kabarkan Dua Harimau Sumatera di Ragunan Terpapar Covid-19

Meskipun dinyatakan sehat, para petugas yang biasa merawat Hari dan Tino alias keeper dan kurator menjalani tes swab pada hari ini.

"Hari ini juga sedang dilakukan swab terhadap petugas yang merawat langsung dan juga beberapa kurator yang sering berada di sini," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, semua petugas yang merawat satwa-satwa di TMR selalu melakukan swab tes dan telah menjalani vaksinasi Covid-19.

Bambang melanjutkan, asal mula terpaparnya Hari dan Tino hingga saat ini belum terjawab.

"Jadi masih kami lakukan dari mana, apakah dari petugas ataukah dari unsur lain ini masih menjadi tracing kami, masih jadi penelusuran kami yang sampai sekarang belum terjawab," beber Bambang.

Sebelumnya, dua harimau bernama Tino (9 tahun) dan Hari (12 tahun) terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Bagaimana Harimau Tino dan Hari di Ragunan Tertular Covid-19? Ini Kata Dokter Hewan

Keduanya terinfeksi Covid-19 saat Ragunan ditutup untuk pengunjung akibat lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Ragunan ditutup sejak 22 Juni lalu, untuk mencegah kerumunan pengunjung.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati menjelaskan kronologi awal hingga kedua harimau tersebut terinfeksi Covid-19.

Menurut Suzi, Tino awalnya sakit dengan menunjukkan gejala klinis sesak napas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan nafsu makan menurun.

Gejala tersebut dialami Tino pada 9 Juli 2021.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com