Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penyintas Covid-19 Harus Banyak Keluar Uang untuk Cek Kesehatan Setelah Negatif Covid-19

Kompas.com - 03/08/2021, 08:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

"Saya baru tahu paru-paru saya buruk. Yang kanan, atas, tengah, bawah, semuanya kabut. Yang kiri, seluruhnya bercak," ujar Nugroho.

"Saya kena pneumonia. Kena infeksi viral di seluruh paru," lanjutnya.

Keadaan itu tidak terdeteksi sebelumnya karena ia menjalani isolasi mandiri, bukan dirawat di rumah sakit di mana kesehatannya terpantau dokter dan sewaktu-waktu dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Covid-19 memang sudah berlalu. Singkat kata, Nugroho sudah dinyatakan "sembuh" dari Covid-19. Namun, dengan pengentalan darah dan pneumonia yang ia derita kini, tubuhnya jauh dari kata pulih.

Keadaan itu ironis sebab Nugroho, walaupun sudah masuk usia lanjut, merupakan orang yang selama ini segar-bugar. Ia aktif bersepeda.

Ia pun mengaku, sejak 2016, ia tak pernah berobat ke dokter atau rumah sakit lantaran memang senantiasa dalam kondisi sehat.

"Paru-paru adalah bagian dari tubuh yang regenerasi selnya paling lambat. Kerusakan di tempat dia pulihnya selalu lama dibanding kerusakan di daerah lain. Jadi walaupun sudah tidak infeksi, dia belum bisa pulih."

Biaya membengkak

Untuk menyembuhkan paru-parunya dari pneumonia, ia bukan hanya mesti mengonsumsi obat, melainkan juga harus melakukan terapi dan kegiatan fisik.

Tapi, dengan darah yang mengental, aktivitas fisik justru dapat menimbulkan risiko serangan jantung dan stroke.

Karena itulah indikator d-dimer harus dipantau terus. Darahnya tak boleh lama dibiarkan mengental.

Nugroho jadi sering pergi ke dokter untuk berkonsultasi dan pergi ke laboratorium untuk memeriksakan tubuhnya secara berkala.

Sayangnya, untuk setiap lawatan itu, tentu harus ada biaya yang disisihkan. Dan biaya itu tidak kecil.

"Memang konsekuensinya itu di biaya. Biaya Covid-19 saya untuk obat-obatan semua itu mungkin habis Rp 1,2 – 1,3 juta, tapi biaya laboratorium..." kata Nugroho.

"Periksa d-dimer saja sekali periksa Rp 800.000-an. Saya sudah 3 kali periksa. Cek darah lengkap termasuk serologi itu habis sekitar 1,5 juta sekali periksa," ujar dia.

Hasil tes laboratorium kemudian dikonsultasikan dengan dokter spesialis. Ongkosnya bisa Rp 400.000-500.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktokers Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawudz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktokers Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawudz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com