Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Warga Binaan, Pinangki Harus Patuhi Aturan dan Wajib Bersih-bersih Lapas Kelas II A Tangerang

Kompas.com - 03/08/2021, 14:20 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pinangki Sirna Malasari, terpidana kasus pengurusan fatwa bebas untuk Djoko Tjandra, mulai mendekam di blok masa pengenalan lingkungan (mapenaling) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A, Kota Tangerang, pada Senin (3/8/2021).

Kasie Pembinaan Lapas Anak Wanita Klas II A Herti Hartati menjelaskan bahwa Pinangki harus mengikuti mapenaling serta kegiatan wajib lainnya selama mendekam di blok tersebut.

Sebagai informasi, mapenaling merupakan masa perkenalan lingkungan lapas kepada warga binaan baru, dalam hal ini kepada Pinangki.

Adapun terpidana bakal menuntaskan mapenaling selama dua minggu, sebelum akhirnya dipindahkan ke ruang hunian bersama tahanan lainnya.

Baca juga: Pinangki Akhirnya Dikirim ke Penjara Setelah Ketahuan Sebulan Tak Dieksekusi

"Jadi dia diperkenalkan, misalnya (tentang) paruraturan tata tertib itu seperti apa, diperkenalkan juga ada berapa tingkatan di organisasi lapas, seperti Kepala Lapas, Kaksie, Kasubsie, dan staf yang lain," papar Herti saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021).

Dia menyebut, Pinangki juga diperkenalkan soal beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh seluruh warga binaan selama di lapas.

Selain itu, pihak lapas juga menjelaskan kepada terpidana kasus pengurusan fatwa terkait hak dan kewajibannya selama di lapas itu.

Mulai hari ini, lanjut Herti, salah satu pekerjaan yang harus dilakukan Pinangki adalah bersih-bersih lingkungan lapas.

Baca juga: Masuk Lapas Klas II A Tangerang, Pinangki Tempati Blok Pengenalan Lingkungan Selama 2 Minggu

"Bersih-bersih lingkungan itu wajib, selain lingkungan di luar, lingkungan kamar juga. Dari sekarang udah bersih-bersih. Tetap kalau untuk bersih-bersih, (Pinang) bisa keluar (blok)," tuturnya.

Berkait haknya, Pinangki bakal diizinkan menerima kunjungan setelah ia menyelesaikan mapenaling dan memasuki ruang tahanan.

Namun, karena saat ini Lapas Klas II A Tangerang sedang menerapkan penutupan sementara atau lockdown, maka akses kunjungan tersebut ditutup.

Jika lockdown tidak diterapkan, ada skema khusus soal proses kunjungan di lapas tersebut, yaitu pengunjung dan tahanan dipisah dengan dinding. Baik pengunjung maupun tahanan dapat berkomunikasi dengan menggunakan interkom yang disediakan.

"Bicaranya lewat telepon, lewat interkom. Tetap daftarnya (pengunjung) di sini, tapi selama sebulan lockdown ini tidak ada kunjungan," ucap Herti.

Herti sebelumnya berujar, terpidana Pinangki masuk ke lapas tersebut sejak Senin kemarin, sekitar pukul 13.30 WIB.

Setelah dua minggu Pinangki mengikuti mapenaling, dia akan berbagi ruang hunian bersama dengan tahanan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com