JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Pusat memeriksa sekuriti Gelora Bung Karno (GBK) yang menjadi terlapor dalam kasus dugaan pengeroyokan terhadap Zaelani (26).
"Hari ini terlapornya kami periksa," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakpus Kompol Wisnu Wardhana saat dihubungi, Selasa (3/8/2021).
Wisnu menyatakan, pada hari ini pihaknya menjadwalkan pemeriksaan terhadap satu orang satpam.
Namun, tidak menutup kemungkinan satpam lainnya juga akan diperiksa, tergantung hasil penyelidikan.
Baca juga: Seorang Mahasiswa Dikeroyok Satpam di Sentra Vaksinasi GBK
"Untuk sementara yang terlapor baru satu. Kita periksa satu dulu liat hasil pemeriksaannya seperti apa," katanya.
Sebelumnya, polisi juga telah memeriksa seorang saksi yang menyaksikan penganiayaan. Lalu, polisi juga telah memeriksa Zaelani yang menjadi pelapor.
Polisi berupaya mengumpulkan bukti dari lokasi kejadian. Namun belum ada kamera CCTV yang diamankan.
"Belum ada. Belum kita amankan untuk CCTV," kata Wisnu.
Kronologi versi korban dan GBK
Zaelani menyebut kejadian pengeroyokan itu terjadi pada Jumat (30/7/2021) lalu. Saat itu, ia hendak datang ke sentra vaksinasi GBK untuk bertanya mengenai sertifikat vaksin dosis kedua yang belum diterimanya.
Baca juga: Pengelola GBK Akui Satpamnya Pukul Mahasiswa, tapi Bantah Ada Pengeroyokan
Namun sesampainya di Pos V GBK, Zaelani dilarang masuk oleh satpam.
Satpam itu beralasan hanya peserta vaksinasi yang hari itu mendapat jadwal vaksin yang diperkenankan untuk masuk.
Akhirnya terjadi perdebatan antara Zaelani dan petugas satpam. Zaelani mengotot hendak menemui panitia vaksinasi karena ia telah mendapat arahan dari petugas call center 119.
Namun Satpam juga mengotot melarang Zaelani masuk.
"Di situ kita adu argumen. Akhirnya dua satpam itu memanggil temannya 5-6 orang. Chaos di situ, akhirnya kejadian pemukulan," kata Zaelani.