Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tetangga Bantu Daftarkan Pasien Covid-19 agar Dapat Suplai Makanan Saat Isolasi Mandiri

Kompas.com - 03/08/2021, 15:44 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi sulit yang terjadi akibat pandemi Covid-19 telah membuat banyak warga tergerak untuk saling membantu satu sama lain.

Seperti yang dialami oleh Tunita (54), pasien Covid-19 yang harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya di kawasan Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat.

Tunita dibantu sang tetangga, Juita, dengan mendaftarkannya ke Gerakan Teman Bantu Teman, gerakan yang menyuplai makanan gratis bagi pasien isoman.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Jakarta Masih Berstatus Level 4

Salah satu inisiator Gerakan Teman Bantu Teman, Noviati Sandjaya (33), bercerita, dia mendapat pesan dari Juita yang ingin menolong Tunita.

"Memang kondisi ibu (Tunita) ini sakit, terus terpapar Covid-19, rumahnya memang di permukiman padat di Pedongkelan, Kapuk, dan orang yang menghubungi saya itu bukan si ibu ini, tapi tetangganya," kata Novi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/8/2021).

Menurut Novi, Tunita memiliki suami dan empat orang anak. Namun, tak ada satu pun dari anggota keluarga Tunita yang mencari nafkah.

"Tidak ada satu pun anggota keluarganya yang bekerja saat ini. Mungkin tetangganya, Juita ini iba, terus melihat program kami, dia yang daftarin," lanjutnya.

Baca juga: Saat Angka Kematian Pasien Covid-19 di Jakarta Masih Tinggi…

Tunita diketahui memiliki komorbid, yakni mengidap penyakit tiroid.

Novi melalui Gerakan Teman Bantu Teman pun menyuplai makanan bagi Tunita selama tujuh hari. Makanan diantarkan langsung ke rumah Tunita.

"Suplai selama satu minggu. Terakhir saya tanya sudah negatif, sudah pemulihan," lanjut Novi.

Gerakan Teman Bantu Teman menyuplai makanan selama tujuh hari, yakni makan siang dan makan malam, kepada para pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Makanan itu nantinya diantar langsung ke rumah pasien.

Baca juga: Gerakan Teman Bantu Teman, Bagi-bagi Makanan Gratis untuk Pasien Covid-19 Isoman

Awalnya kegiatan ini berlangsung di wilayah Angke, Jakarta Barat.

Namun, seiring dengan banyaknya permintaan, area pendistribusian makanan pun diperluas hingga ke Jelambar, Jembatan Lima, Bandengan, dan Pademangan, Jakarta Utara serta ke kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Mereka yang membutuhkan bantuan Teman Bantu Teman hanya perlu menghubungi nomor 0856-8032-922 atau 0878-8391-5635.

Pasien isoman hanya tinggal mengirimkan bukti keterangan tes swab PCR atau antigen dari puskesmas atau laboratorium untuk mendapatkan bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com