Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Volume TPST Bantar Gebang, Pemprov DKI Ajak Warga Rajin Pilah Sampah Rumah Tangga

Kompas.com - 03/08/2021, 19:41 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengajak warga untuk rajin memilah sampah rumah tangga demi mengurangi volume sampah di TPST Bantar Gebang.

Dilaporkan Antara, Co-founder Kota Tanpa Sampah Wilma Chrysanti mengungkapkan, produksi sampah di DKI Jakarta rata-rata mencapai sekitar 7.500 ton per hari.

Sementara itu, daya tampung TPST Bantar Gebang tersisa sekitar 10 juta ton dari total kapasitas 49 juta ton.

Baca juga: Insiden Ambulans dan Sedan di Pamulang Berujung Damai, Polisi Tak Selidiki Dugaan Penyebaran Berita Bohong

Menyikapi hal tersebut, Kepala Seksi Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat DLH DKI Jakarta Susi Andriani mengatakan, untuk mengurangi volume sampah TPST Bantar Gebang, warga didorong untuk rajin memilah sampah.

“Jika sampah sudah dipilah, maka sampah diangkut, tapi jika tidak dipilah, maka diberikan sanksi sesuai kesepakatan RW masing-masing,” kata Susi, Selasa (3/8/2021).

Dengan memilah jenis sampah, menurut Susi, jumlah sampah yang dikirim ke TPST akan berkurang. Sebab, tidak semua jenis sampah akan dikirim ke sana.

Baca juga: Anak Akidi Tio Dilaporkan atas Dugaan Penipuan ke Polda Metro Sebelum Heboh Sumbangan Rp 2 Triliun

Ia mencontohkan, sampah organik yang mudah terurai dapat dikelola di lokasi RW yang ada sarananya.

Sampah organik juga bisa diolah di tingkat rumah tangga untuk dimasukkan ke dalam lubang biopori, yang kemudian bisa digunkaan menjadi kompos.

Lebih jauh, ia mengatakan, sampah organik menyumbang setengah kapasitas sampah yang diproduksi rumah tangga.

"Hampir 53 persen sampah rumah tangga adalah sampah organik yang mudah busuk dan terurai," ungkap dia.

Baca juga: Mengenang Soerjadi Soedirja, Gubernur Rumah Susun yang Melarang Operasional Becak di Jakarta

Sementara itu, sampah yang bisa didaur ulang dapat diberikan kepada pemulung atau ditabung di bank sampah.

Selain itu, sampah B3 (bahan beracun berbahaya) atau residu dapat diangkut petugas gerobak dalam keadaan terpisah ke TPS kecamatan atau kota untuk dimusnahkan.

Sementara itu, Wilma mengatakan, saat ini baru ada 147 RW di Jakarta yang memiliki gerakan awal pengelolaan sampah tingkat RW.

Ia mengatakan, partisipasi aktif pengelolaan sampah oleh masyarakat diharapkan dapat mengurangi volume sampah sebesar 24 persen tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com