Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Dihalangi hingga Bohong Hendak Jemput Pasien Kritis, Awak Ambulans: Saya Khilaf, Terbawa Emosi

Kompas.com - 03/08/2021, 20:45 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sopir dan awak ambulans yang diduga dihalangi mobil sedan di Jalan Raya Jakarta-Bogor kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, mengaku berbohong sedang menjemput pasien kritis.

Keduanya pun meminta maaf secara terbuka kepada pengendara mobil sedan, sambil didampingi oleh petugas di Polres Tangerang Selatan, Selasa (3/8/2021).

Awak ambulans, Bagus Sajiwo menjelaskan, pada saat kejadian, dia dan sopirnya Elzan tidak sedang bertugas menjemput pasien Covid-19 kritis di Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Saat itu, keduanya sedang dalam perjalanan mengambil tempat tidur ambulans di kediaman rekannya yang berada di kawasan Parung, Kabupaten Bogor.

"Pada tanggal 28 Juli malam hari saya menyalakan sirine dan rotator saya bertujuan ke rumah teman saya mengambil tempat tidur ambulans. Itu saya tidak dalam menjemput pasien," ujar Bagus kepada wartawan di Mapolres Tangerang Selatan, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Insiden Ambulans dan Sedan di Pamulang Berujung Damai, Polisi Tak Selidiki Dugaan Penyebaran Berita Bohong

Pada saat melintas di kawasan Pamulang, Bagus merasa kesal melihat sebuah mobil di depannya yang tidak langsung memberikan jalan, meski sudah menyalakan sirine.

Dia pun akhirnya merekam peristiwa tersebut dan mengarang cerita telah dihalang-halangi ketika bertugas menjemput pasien dalam kondisi kritis.

"Tidak ada (pasien kritis). Tidak ada telpon dari keluarga pasien yang kritis dan meninggal," ucap Bagus.

Bagus pun mengakui telah memberikan penjelasan palsu terkait peristiwa dalam video yang direkamnya saat perjalanan mengambil tempat tidur pasien.

"Memang awalnya saya khilaf, kebawa emosi, di rumah juga lagi ada problem. Saya khilaf menyebarkan video itu," kata Bagus.

Sementara itu, Pengendara mobil sedan, Muhamad Rifandi, mengaku tidak bermaksud menghalangi laju ambulans tersebut.

Baca juga: Insiden di Pamulang, Polisi: Sopir Ambulans Bohong Jemput Pasien Kritis

Rifandi menjelaskan, dirinya tidak langsung memberikan jalan kepada ambulans dan tetap melaju di lajur kanan beberapa saat, karena terdapat kendaraan lain di lajur kiri.

"Secara enggak sadar ada ambulans si Mas Bagus ini di belakang saya. Saya coba untuk banting kiri, cuman memang belum ada space buat saya. Akhirnya mau enggak mau, saya harus melaju maju dulu," ungkap Rifandi.

Setelah lajur kiri tak ada kendaraan lain, kata Rifandi, dia pun langsung berbelok dan mempersilahkan ambulans tersebut untuk melintas.

Dia pun mengaku sempat mengurangi kecepatannya saat berada di depan ambulans. Namun, hal itu dilakukan karena ada kendaraan yang hendak berputar arah, bukan bermaksud sengaja mengganggu laju ambulans.

"Itu saya bukan ngerem mendadak bukan buat ngeledek Mas Bagus. Memang saya panik, saya kaget kendaraan di depan mau putar balik. Di situ saya ngerem mendadak, habis itu ada space di sebelah kiri saya langsung masuk," kata Rifandi.

Baca juga: Kasus Dugaan Ambulans Dihalangi di Pamulang, Polisi Pastikan Pengendara Sedan Tak Bersalah

Rifandi pun mengaku sudah dimediasi oleh kepolisian dan sepakat untuk menyelesaikan permasalahannya dengan sopir dan awak ambulans secara kekeluargaan.

"Ya sudah ada kesepakatan secara kekeluarga saja sih. Kalau untuk saya, buat jadi pelajaran sama-sama saja. Makin bijak dalam berkendara itu saja," pungkasnya.

Kasatlantas Polres Tangerang Selatan AKP Dicky Dwi Priambudi Sutarman menjelaskan, pihaknya hanya memberikan teguran kepada sopir dan awak ambulans yang merasa terhalang oleh pengendara sedan.

"Kami di sini tidak melanjutkan proses hukumnya, karena kami akan memberikan teguran ataupun peringatan kepada pihak ambulans," ujar Dicky kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).

Dicky pun mengingatkan kepada sopir dan awak ambulans tersebut tidak membuat kegaduhan di tengah pandemi Covid-19.

Sebab, keduanya sengaja berbohong sedang menjemput pasien kritis, ketika menjelaskan peristiwa dalam video yang direkamnya.

"Di tengah pandemi Covid-19 ini, kita bersama-sama sedang bahu-membahu menghadapi penanggulangan Covid-19," kata Dicky.

"Kami juga mengharapkan agar berbagai pihak tidak membuat kegaduhan selama pandemi Covid-19 ini," sambungnya.

Sebelumnya, viral video sebuah ambulans diduga telah dihalang-halangi oleh kendaraan lain saat sedang melintas di Jalan Raya Jakarta - Bogor, Pamulang, Tangerang Selatan.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @Tangselmomen, terlihat ambulans sedang berjalan sambil menyalakan sirine di jalan tersebut. Di depannya, tampak sebuah mobil jenis sedan berjalan dan diduga telah menghalang-halangi laju ambulans yang berjalan di lajur kanan.

Tak lama kemudian mobil sedan itu mengambil lajur kiri, sambil tetap melaju kencang di samping ambulans.

Perekam video sempat meneriaki pengendara mobil tersebut dari dalam ambulans. Setelah itu, ambulans melaju kencang meninggalkan mobil tersebut.

"Woy, gue viralin lo! Gue viralin lo, masuk nih TV," kata perekam video.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Jaktim Bikin Kampung Tanpa Asap Rokok di Matraman, Jadi Contoh untuk Wilayah Lain

Pemkot Jaktim Bikin Kampung Tanpa Asap Rokok di Matraman, Jadi Contoh untuk Wilayah Lain

Megapolitan
Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Terima Kuitansi Gaji Rp 9 Juta, Disdik DKI: Itu Rapel 2 Bulan

Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Terima Kuitansi Gaji Rp 9 Juta, Disdik DKI: Itu Rapel 2 Bulan

Megapolitan
Pemkot Bogor Usulkan Hutan Cifor Situ Gede Jadi Kebun Raya Bogor 2

Pemkot Bogor Usulkan Hutan Cifor Situ Gede Jadi Kebun Raya Bogor 2

Megapolitan
Bocah yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Tewas di Pintu Air Manggarai

Bocah yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Tewas di Pintu Air Manggarai

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Pemkot Jaktim Cek Kesiapan Waduk dan Sumur Resapan

Antisipasi Banjir, Pemkot Jaktim Cek Kesiapan Waduk dan Sumur Resapan

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir Rob Sempat Rendam Jalan Dekat JIS, Kini Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir Rob Sempat Rendam Jalan Dekat JIS, Kini Sudah Surut

Megapolitan
Pengemudi Ojol Gelar Aksi Bela Palestina, Jalan MH Thamrin Padat Merayap

Pengemudi Ojol Gelar Aksi Bela Palestina, Jalan MH Thamrin Padat Merayap

Megapolitan
Sering Dilintasi Truk, Warga Kampung Tanah Merah Minta Jalan Perjuangan Segera Diperbaiki

Sering Dilintasi Truk, Warga Kampung Tanah Merah Minta Jalan Perjuangan Segera Diperbaiki

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tersangkut Akar Pohon di Sungai Cikeas Bekasi

Jasad Perempuan Ditemukan Tersangkut Akar Pohon di Sungai Cikeas Bekasi

Megapolitan
Naik Rp 251 Miliar, APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2024 Jadi Rp 7,37 Triliun

Naik Rp 251 Miliar, APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2024 Jadi Rp 7,37 Triliun

Megapolitan
DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

Megapolitan
Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di 'Job Fair' Depok

Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di "Job Fair" Depok

Megapolitan
Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Megapolitan
Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Megapolitan
Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com