Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Pungli Parkir di Jakarta, Adukan ke Nomor Ini

Kompas.com - 04/08/2021, 14:43 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengimbau warga untuk melapor jika menemukan adanya pungutan liar di kantung-kantung parkir resmi milik Pemprov DKI.

Imbauan ini disampaikan setelah muncul adanya dugaan pungli di parkiran Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kalau memang ada pelanggaran oleh juru parkir resmi kami sudah ada hotlinenya, masyarakat bisa langsung melapor" kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha UP Perparkiran Dishub DKI Dani, saat dihubungi, Rabu (4/8/2021).

Dani mengatakan, warga bisa langsung melaporkan dugaan pungli ke nomor 08111939390.

Baca juga: Dugaan Pungli Parkir di Cikini dan Respons Dishub DKI Jakarta

Ia juga meminta warga untuk membantu meminimalisir pungli dengan menyiapkan kartu elektronik saat hendak parkir di area yang menggunakan sistem pembayaran dengan mesin. Taping dengan kartu dilakukan saat tiba dan keluar area parkiran.

"Kan kartu elektronik itu saat sekarang ini memang sudah banyak yang punya juga ya, khususnya pengendara mobil karena untuk masuk tol," ujar Dani.

Jika pengguna parkiran tak membawa kartu elektronik, maka bisa melakukan pembayaran secara tunai ke juru parkir. Sebagai gantinya, juru parkir yang melakukan taping ke mesin dengan kartu elektronik miliknya.

Dani meminta pengguna parkiran untuk memastikan juru parkir melakukan taping di mesin hingga muncul struk sebagai bukti pembayaran.

"Jangan sampai memberi uang ke juru parkir tapi dia tidak taping," kata Dani.

Baca juga: Juru Parkir di Cikini Terancam Dipecat jika Terbukti Lakukan Pungli

Dani menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih menyelidiki dugaan pungli yang terjadi di Jalan Cikini Raya. Juru parkir yang melakukan pungli itu juga masih diperiksa.

Dugaan parkir ini mencuat setelah pengamat kebijakan publik Azas Tigor Nainggolan dan rekannya menjadi korban.

Tigor mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (2/8/2021).

Saat itu Tigor dan rekannya datang dengan dua mobil dan memarkirkan kendaraan di trotoar Jalan Cikini Raya, tepatnya di depan Bakoel Koffie.

Tigor dan rekannya ditawari untuk membayar dengan cash oleh juru parkir. Juru parkir berseragam itu pun langsung menerima uang cash dari teman Tigor tanpa melakukan tap di mesin.

"Kalau seperti itu kan transaksinya jadi tidak tercatat. Bisa saja masuk ke kantong pribadi juru parkir itu," kata Tigor saat dihubungi, Selasa (3/7/2021)

"Saya tanya ke juru parkir apakah dia enggak punya kartu, dia diam saja," sambung Tigor.

Menyadari ada yang tidak beres, akhirnya Tigor pun menolak untuk mengikuti rekannya membayar secara cash. Tigor lebih memilih mengisi terlebih dahulu saldo di kartu elektronik miliknya agar bisa membayar melalui mesin parkir.

"Si jukir kelihatannya kecewa dan marah karena saya membayar dengan kartu dan tidak mau bayar tunai. Saya katakan kalau saya diminta bayar tunai berarti itu pungli," kata Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com