JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov DKI Jakarta tetap melanjutkan rekrutmen tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19. Meskipun saat ini kasus aktif Covid-19 di Jakarta mulai menurun di angka 14.004.
Namun rekrutmen tenaga kesehatan, kata Riza, akan disesuaikan dengan tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR)
"Seiring menurunnya kasus harian termasuk penurunan BOR di RSUD, maka rekrutmen tetap diperpanjang tetapi hanya di beberapa RSUD saja, namun secara umum kebutuhan nakes menyesuaikan dengan BOR saat ini," kata Riza dalam pesan tertulis, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Jadwal, Lokasi, dan Kuota Sentra Vaksinasi Kolaborasi di Jakarta sampai 20 Agustus 2021
Riza mengatakan, meski Pemprov DKI Jakarta sudah membuka rekrutmen sejak Juni 2021, animo tenaga kesehatan untuk bergabung masih rendah.
Begitu juga untuk rekrutmen program dokter intership yang dibuka dua kali, Juni dan Juli 2021.
"Namun lagi-lagi animonya juga rendah, sehingga dibuka periode khusus tahap kedua di akhir Juli," kata Riza.
Riza mengatakan Pemprov DKI Jakarta sudah memperpanjang rekrutmen tenaga kesehatan sampai tiga gelombang. Karena sepi peminat, DKI tetap membuka rekrutmen tenaga kesehatan untuk mengisi kekosongan tenaga kesehatan sesuai tingkat BOR saat ini.
Baca juga: NIK Dipakai Orang Lain di Tangsel, Warga Jakarta Tunda Vaksinasi Covid-19
Pemprov DKI juga membuka rekrutmen tenaga kesehatan untuk melakukan tracing secra masif.
"Terkait nakes untuk tracing, saat ini masih proses rekrutmen dengan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT)," tutup Riza.
Sebelumnya, pada akhir Juni 2021 Riza mengatakan DKI Jakarta kekurangan 2.156 tenaga kesehatan untuk perawatan pasien Covid-19.
"Jumlah tenaga kesehatan kebutuhan nakes ini sedang ditambah, tenaga profesional ini dibutuhkan lagi 2.156," kata Riza, Selasa (29/6/2021).
Begitu juga tenaga kesehatan untuk tracing dan vaksinator yang dibutuhkan mencapai 5.139 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.