Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 5 Agustus: Jumlah Pasien di RS Wisma Atlet Terus Berkurang, Kini Tersisa 2.103 Orang

Kompas.com - 05/08/2021, 10:48 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus berkurang dalam beberapa waktu terakhir, seiring dengan menurunnya kasus harian di ibu kota.

Berdasarkan data pada Kamis (5/8/2021) pagi ini, pukul 08.00 WIB, ada 2.103 pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, jumlah pasien pagi ini berkurang dibandingkan data kemarin.

Baca juga: UPDATE 4 Agustus: Ada 2.981 Kasus Baru, Pasien Covid-19 di Jakarta Naik 447

"Jumlahnya berkurang 94 orang, semula 2.197 jadi 2.103," kata Aris, Kamis pagi.

Aris mengatakan, seluruh pasien itu dirawat di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran, yakni tower 4, 5, 6 dan 7 yang memiliki kapasitas sebanyak 7.894 tempat tidur.

Para pasien itu umumnya mengalami gejala sedang hingga berat. Dalam 24 jam terakhir, tercatat ada enam pasien yang meninggal dunia saat tengah menjalani perawatan di Wisma Atlet.

Sementara itu, pasien yang mengalami gejala ringan atau pun tanpa gejala menjalani perawatan di RSDC Rusun Nagrak serta RSDC Pasar Rumput.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rusun Nagrak Kini Berjumlah 61 Orang

Berdasarkan data pagi ini, ada 61 pasien yang menjalani rawat inap di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara. Jumlah itu tak bertambah atau pun berkurang dibandingkan data kemarin.

Sementara di RSDC Pasar Rumput, ada 487 orang yang menjalani rawat inap.

"Jumlahnya bertambah 32 orang dibandingkan data kemarin," kata Aris.

Terus menurunnya jumlah pasien di RS Wisma Atlet ini sejalan dengan kasus Covid-19 di Jakarta yang terus menurun. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut menurunnya penularan disebabkan keberhasilan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan secara lebih Ketat.

Anies mengatakan, bukti pertama keberhasilann PPKM di Jakarta adalah angka kasus aktif yang turun hampir 100.000 kasus dalam dua pekan.

Setelah sempat berada di angka 113.000-an kasus aktif pada 16 Juli, angka itu turun menjadi 15.884 kasus aktif pada 1 Agustus 2021.

Bukti kedua adalah angka bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 yang kini di bawah 70 persen.

Data terakhir dipublikasi Pemprov DKI Jakarta pada 29 Juli, angka BOR tempat perawatan isolasi mencapai 62 persen, sedangkan BOR ICU 80 persen.

Bukti ketiga adalah persentase kasus positif di DKI Jakarta atau positivity rate yang sempat menyentuh angka 45 persen.

Kini tingkat positivity rate di Jakarta sudah berada di angka 15,1 persen saja. Anies mengatakan, positivity rate bisa dikatakan aman jika sudah berada di bawah lima persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com