Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter Internship Bergaji Rp 3 Juta Saat Pandemi: Beli APD Sendiri, Kerja Bisa 24 Jam

Kompas.com - 05/08/2021, 17:15 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Seorang dokter internship menceritakan keadaan yang dialami dirinya dan teman-teman sejawadnya dalam peperangan pandemi Covid-19 ini.

Sebut saja Mawar, seorang dokter internship angkatan 2020 ini mengaku harus mengikhlaskan keadaan yang dialami teman-teman seperjuangannya.

Mawar bercerita seorang dokter internship seperti dirinya diberi honor sebesar Rp 3.150.000 per bulan.

Honor tersebut diakuinya sangat tidak cukup untuk menunjang kebutuhan hidup para internship.

Baca juga: Rekrutmen Tenaga Medis di Tangsel Sepi Peminat, Hanya Ada 10 Pendaftar

"Banyak internship yang terpaksa ditugaskan di daerah yang jauh. Dia butuh untuk biaya kosan, makan, transportasi, dan bahkan alat perlindungan diri (APD) " ungkap Mawar.

Mawar mengatakan, banyak tenaga kesehatan yang harus membeli APD sendiri karena tempatnya bertugas tidak tersedia fasilitas tersebut.

"Di tempat saya, hanya seminggu pertama diberikan hazmat, berikutnya pihak rumah sakit bilang tidak lagi bisa mensuport, hanya ada jas hujan. Alhasil kami beli hazmat sendiri meskipun yang jenis hazmat reuseable," jelas dia.

Meski demikian, Mawar mengaku bersyukur. Pemerintah masih memberikan insentif bagi dokter internship dalam pelayanan pandemi Covid-19.

"Insentif itu sangat membantu. Tapi besarannya tidak jelas. Selain itu ada banyak kerumitan di belakangnya," ujar Mawar.

Baca juga: Pemkot Bekasi Pastikan Anggaran untuk Bayar Tunggakan Insentif Nakes Telah Siap

Jaga 24 jam

Seperti diketahui, keadaan fasilitas kesehatan di Indonesia khususnya di Jakarta sempat overload.

Mawar mengaku, memang para tenaga kesehatan memiliki jadwal kerja yang mengatur waktu bekerja dan istirahat mereka.

"Kami memiliki jatah maksimal kerja 40 jam seminggu, jadi seperti 1 shift kerja itu 8 jam, dikali 5 hari, " ungkap Mawar.

Namun di beberapa situasi, seperti ketika ada dokter internship yang terpapar Covid-19, beberapa dokter internship lain harus mengcover kekosongan dan terpaksa bekerja melebihi jatah beban kerja, bahkan hingga 24 jam.

"Ada teman saya, dia harus mengcover kekosongan akibat ada dokter internship lainnya yang terpapar Covid-19. Dia jadi harus berjaga 24 jam," ungkapnya.

Namun hal ini, menurutnya, tidak terjadi di semua rumah sakit. Misalnya di rumah sakit tempat dia bekerja. Jika ada dokter internship yang terpapar, maka posisi itu dibiarkan kosong dan dokter umum diminta berjaga sendirian.

Baca juga: Meski Kasus Covid-19 Menurun, Pemprov DKI Tetap Perpanjang Rekrutmen Tenaga Kesehatan

Masalah bekerja melebihi batas waktu tersebut, lanjut Mawar, semakin parah ketika gerakan vaksin digencarkan.

"Saat ini kita sedang gencar vaksin. Teman saya bahkan sempat tidak memiliki jadwal istirahat. Setelah berjaga 24 jam, besoknya vaksin, besoknya jaga 24 jam lagi," kata dia.

Mawar mengaku sedih dengan keadaan tersebut. Sebab, dokter internship seperti dirinya hanya bisa pasrah dengan beban keena yang suka tidak masuk akal tersebut.

"Kami tidak berani protes juga. Karena kami juga kan sedang dinilai. Takutnya nanti kami diberi prolonged, " curhat dia.

Lebih jauh, ia pun mengerti dengan keadaan yang sedang genting saat ini. Namun, ia berharap ada lebih banyak perhatian untuk para tenag kesehatan yang bekerja di garda terdepan sekaligus paling belakang di peperangan melawan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com