Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Hilangkan Polarisasi, Virus Corona Tak Kenal Identitas Apa Pun

Kompas.com - 07/08/2021, 12:31 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk menghentikan polarisasi dan bersatu dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Anies saat menghadiri peluncuran buku 'Negara Bangsa di Simpang Jalan' yang ditulis wartawan senior Kompas Budiman Tanuredjo, Sabtu (7/8/2021).

"Obati saling curiga. Ini Virusnya tak kenal identitas apapun. Hilangkan polarisasi ekstrim yang muncul," kata Anies.

Baca juga: Anies Pastikan Jakarta Tak Pernah Manipulasi Data Covid-19

Dalam acara peluncuran buku yang digelar secara virtual tersebut, sejumlah pembicara yang hadir juga turut menyoroti adanya polarisiasi di masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra, misalnya, menyoroti adanya sekelompok warga yang enggan divaksin karena berbeda pandangan politik dengan rezim.

Sementara jurnalis Najwa Shihab menyoroti maraknya buzzer alias pendengung di media sosial yang membuat polarisasi ini makin parah. Misalnya, banyak buzzer yang menyerang orang-orang yang mengkritisi penanganan pandemi.

Baca juga: Vaksinasi Jadi Syarat Ambil Bansos, Awalnya Dipuji Pemkot, Kini Dilarang Anies

Anies mengaku sepakat bahwa polarisiasi harus dihilangkan jika Indonesia hendak berhasil dalam menangani pandemi Covid-19.

"Polarisasi luar biasa yang sering ditarik ekstrim, yang tadi digambarkan, suara-suara di dalam percakapan dunia maya yang membentuk perasaan di dunia nyata, ini harus dibereskan," kata Anies.

Ia menilai, segenap masyarakat harusnya bersatu membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Di sisi lain, Anies juga menilai pemerintah harus bisa merangkul dan bertindak adil terhadap semua pihak agar polarisasi esktrim ini tidak lagi terjadi. Kebijakan pemerintah juga, kata dia, harus mengutamakan kepentingan publik.

"Saling curiga diobati. Menjangkau semua, mengajak semua," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com